"Saya mengenal Pak Prabowo seorang yang di internal kita paling tegas, komitmen, dan patuh pada aturan. Dia mendengar aspirasi kader kan, dia demokratis," ujar Syarif ketika dihubungi, Kamis (25/10/2018).
"Ternyata omongan saya terbukti kan, Pak Prabowo menyerahkan ke Pak Taufik," tambah dia.
Dalam internal Partai Gerindra, kata Syarif, tidak semua keputusan harus dibuat Prabowo. Syarif mengatakan, Prabowo cukup terbuka dengan mau mendengar suara kader tingkat bawah.
Pencalonan Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden juga dilakukan lewat proses seperti itu. Syarif mengatakan, Prabowo membutuhkan waktu 3-4 bulan untuk berkeliling ke kepengurusan partai tingkat ranting sebelum menunjuk Sandiaga.
Saat ini, kata Syarif, DPD Partai Gerindra DKI Jakarta tinggal berembuk dengan DPW Partai Keadilan Sejahtera DKI Jakarta. Keputusan soal dua nama kandidat wagub nanti harus disetujui oleh PKS juga.
"Jadi bukan berarti arahan Pak Prabowo ini menyuruh kita terus menerus berseberangan dengan PKS. Maksudnya adalah agar DPD Gerindra dengan DPW PKS ini segera berembuk," kata Syarif.
Posisi Wagub DKI kosong setelah Sandiaga Uno mengundurkan diri untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo.
Prabowo menyerahkan persoalan jabatan wakil gubernur DKI Jakarta kepada Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik.
"Tenang aja, you tunggu waktunya pengumuman. Tanya Pak Taufik-lah siapa. Ketua Gerinda Jakarta namanya Muhammad Taufik," ujar Prabowo.
Berdasarkan mekanisme internal partai, kata Prabowo, keputusan terkait jabatan wakil gubernur diserahkan kepada dewan pimpinan daerah di tingkat provinsi.
"Kalau partai saya begitu. Kalau ketua provinsi dia yang tentukan. Kalau Kabupaten, DPC yang tentukan. Saya bagaimana beliaulah," kata Prabowo.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/25/11154401/omongan-saya-terbukti-kan-pak-prabowo-menyerahkan-ke-pak-taufik