FDR black box ditemukan pada Kamis (1/11/2018) pagi oleh dua penyelam yang merupakan anggota tim penyelam Batalyon Intai Amfibi yang berangkat dengan kapal Sea Rider TNI AL.
Black box ditemukan 30 meter di bawah permukaan laut setelah tim pencari menemukan sinyal "ping" dari perangkat tersebut.
Saat ini, FDR black box telah dibawa ke laboratorium Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk proses investigasi selanjutnya.
Kompas.com merangkum sejumlah fakta penemuan FDR black box tersebut.
1. Harus selalu terendam air
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, FDR black box harus terendam air untuk mengamankan memori di dalamnya.
Secara teknis, black box yang tidak terendam air dikhawatirkan mengalami penyusutan.
Saat di laboratorium KNKT, barulah black box dikeringkan dengan metode khusus agar memori di dalamnya tetap dapat terbaca.
2. Data yang tersimpan
FDR black box berisi data ketinggian, kecepatan hingga arah pesawat.
Data ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu data pelengkap investigasi untuk mengetahui penyebab terjatuhnya pesawat.
Ia mengatakan, timnya tengah mencari Cockpit Voice Recorder (CVR) black box.
Berbeda dengan FDR, CVR berisi percakapan awak pesawat dengan pusat kendali di darat.
3. Terpisah dari CVR
Soerjanto mengatakan, FDR dan CVR awalnya menyatu dalam rangkaian black box pesawat.
Menurut dia, hal ini disebabkan benturan yang terjadi saat pesawat jatuh di Tanjung Karawang.
Soerjanto mengatakan, dari segi bentuk, FDR dan CVR memiliki bentuk yang mirip.
Hanya saja, ada ciri pembeda seperti rangkaian kabel dan nomor seri yang tercantum dalam cangkang keduanya.
4. Merekam 25 jam data perjalanan
FDR black box merekam data 25 jam terakhir perjalanan pesawat. Data yang dimaksud berupa ketinggian, kecepatan, hingga arah pesawat.
Soerjanto mengatakan, dalam FDR black box Lion Air JT 610 kemungkinan besar tersimpan pula data-data penerbangan pada perjalanan sebelumnya.
"Jadi data sebelum 25 jam terakhir akan terhapus dengan sendirinya dan digantikan dengan data 25 jam terakhir," ujar Soerjanto.
5. Waktu untuk membaca data
Butuh waktu 1 hingga 2 minggu untuk mengunduh data yang tersimpan dalam FDR black box.
Meski demikian, Soerjanto memastikan data dalam FDR tidak akan hilang walaupun proses mengunduh relatif lama.
Dalam proses penyelidikan, 16 orang ahli dari Amerika Serikat akan memberikan asistensi kepada tim KNKT.
Hingga kini, proses evakuasi korban, pencarian CVR black box, hingga pencarian badan pesawat masih terus berlangsung.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/02/07580201/5-fakta-temuan-fdr-kotak-hitam-lion-air-jt-610