Pengerjaan pembangunan pengolahan air dilakukan sejak awal 2018 dan ditargetkan selesai Desember nanti.
"Informasi yang kami terima, (Masjid) Istiqlal itu harus mengeluarkan Rp 2 miliar setiap tahun untuk air bersih. Artinya kalau sudah jadi air bersih, Rp 2 miliar enggak perlu lagi," kata Karliansyah di Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (25/11/2018).
Dalam proyek tersebut, Kementrian LHK menggelontorkan dana sebesar Rp 7 miliar. Adapun rinciannya yaitu pembangunan IPAL (instalasi pengolahan air limbah) sebesar Rp 4 miliar dan pembuatan kanal sebesr Rp 3 miliar.
Selain itu, proyek tersebut juga melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pengadaan ruang, desain, penerangan dan lainnya.
Karliansyah mengatakan, Masjid Istiqlal dipilih sebagai lokasi pengolahan dan pendistribusian air hasil olahan limbah karena menjadi ikon Jakarta. Menurutnya, Masjid Istiqlal kerap menjadi lokasi berkunjung para tamu negara baik dari negara muslim dan non muslim.
Adapun pengolahan air menggunakan hasil air limbah para penghuni Masjid Istiqlal, buangan air wudhu dan toilet. Pengolahan yang dilakukan dengan cara instalasi limbah, pengendapan, dan dilakukan pengecekan di laboraturium agar memenuhi standar peraturan kementrian kesehatan.
"Kalau kita buang ke sungai jadi kotor lagi, bercampur dengan air kotor. Oleh karena itu kita bangun kanal-kanal hasil air limbah jadi air bersih," katanya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/25/15053991/olah-air-limbah-masjid-istiqlal-bisa-hemat-rp-2-miliar-untuk-air-bersih