Meski demikian, mereka tidak keberatan jika hanya bus pengumpan transjakarta yang beroperasi pada rute tersebut.
"Dikurangi saja, bus reguler yang gede dihilangkan. Minitrans saja (yang beroperasi). Saya enggak sanggup," ujar perwakilan sopir Lamser Hasugian, di Jakarta Timur, Senin (3/11/2018).
Dalam tiga bulan terakhir, unit transjakarta terus bertambah hingga muncul persaingan dengan empat trayek angkot di sana.
Akibatnya, lanjut dia, pendapatan sopir angkot menurun.
Hal ini disebabkan para penumpang lebih memilih menggunakan transjakarta.
"Pendapatan menurun drastis. Biasanya bisa dapat Rp 250.000 sampai Rp 300.000, sekarang bisa (dapat) setengahnya saja," kata Lamser.
Pihaknya berharap permintaan ini segera ditindak Pemprov DKI maupun PT Transjakarta.
"Kepada pemerintah, tolong diperhatikan kami masyarakat kecil ini. Kami mohon pemerintah dan pengurus transjakarta agar kami diperhatikan," ujar dia.
Sebelumnya, sejumlah sopir angkot mogok beroperasi sembari menuntut dihentikannya trayek transjakarta Pulogadung-Pondok Gede, Senin.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, para pengemudi memarkirkan angkot mereka memenuhi satu lajur jalan di Jalan Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Menurut mereka, kehadiran bus metro transjakarta membuat pendapatan para sopir angkot menurun.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/03/14133991/sopir-angkot-keluhkan-pendapatan-menurun-setelah-transjakarta-pulogadung