"Selama tidak dikonsumsi langsung, itu tidak akan ada efek ke kesehatan," kata Andono di Kelurahan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (2/2/2018).
Menurut Andono, masyarakat tidak diperbolehkan mengonsumsi air Kali Sentiong secara langsung karena air telah tercemar limbah busa deterjen dan bahan-bahan organik rumah tangga, di antaranya sisa-sisa makanan.
Air minum yang dikonsumsi masyarakat harus diolah terlebih dahulu agar terhindar dari limbah-limbah itu.
"Apabila digunakan untuk air minum, maka harus ada treatment khusus untuk pengelolaan airnya," kata Andono.
Seperti diketahui, tumpukan busa berwarna putih tebal tampak menutupi permukaan Kali Sentiong yang berada di samping Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (1/1/2018).
Informasi itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram @jktinfo pada Selasa dan menjadi viral di sosial media.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, busa yang muncul di permukaan Kali Sentiong itu disebabkan air mengandung kadar limbah deterjen yang tinggi.
Limbah deterjen itu berasal dari masyarakat yang tinggal di sekitar Danau Sunter. Kemudian, air itu dipompa untuk dialirkan menuju Kali Sentiong.
"Terkait dengan Kali Sentiong tadi kita lihat bahwa limbah deterjen dari berbagai sumber khususnya rumah tangga itu sangat luar biasa tinggi," kata Anies, Rabu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/02/20595331/ada-busa-warga-diimbau-tak-konsumsi-langsung-air-kali-sentiong