Ketua RW 08 Jelambar Hadi Waluyo mengatakan, pihaknya membutuhkan peralatan dan perlengkapan untuk menunjang kegiatan para balita tersebut.
"Dampak terkena musibah ada balita, ada 50 (balita) dan otomatis butuh makanan bayi, dengan perangkat seperti popok, pampers itu," kata Hadi kepada wartawan, Sabtu (5/1/2019).
Ia menyebut, warganya juga membutuhkan obat-obatan seperti minyak angin untuk mencegah penyakit karena para warga mesti tinggal di tenda darurat.
Selain ke-50 balita, Lurah Jelambar Ambari mengatakan ada 15 anak setingkat Taman Kanak-kanak (TK) dan 39 anak setingkat Sekolah Dasar (SD).
Di samping itu, ada juga sekitar 20 anak berusia SMP hingga SMA. Ambari menyatakan, peralatan dan perlengkapan sekolah bagi anak-anak itu sudah disiapkan.
"Sudah kami data dan sedang dipersiapkan pakaian mereka, sepatu maupun buku oleh Dinas Sosial," ujar Ambari.
Adapun Dinas Sosial DKI Jakarta sudah mengirimkan sejumlah bantuan bagi korban kebakaran berusia sekolah yaitu 60 potong seragam sekolah.
Di samping itu, bantuan sandang, pangan, dan peralatan lainnya juga sudah dikirimkan ke titik-titik pengungsian korban kebakaran.
Sebanyak 368 jiwa dari 92 Kartu Keluarga terdampak kebakaran tersebut dan kehilangan tempat tinggal. Kebakaran diduga akibat korsleting listrik.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/05/19152081/50-balita-terdampak-kebakaran-di-jelambar-butuh-makanan-bayi-dan-popok