"Kami terus tertibkan dan tidak dibiarkan, tetapi pedagang kaki lima memang bandel. Padahal kita sidak terus," kata Irwandi kepada Kompas.com, Selasa (8/1/2019).
Menurut Irwandi, pedagang yang berjualan di trotoar Jalan Jatibaru Bengkel adalah pedagang-pedagang baru dan pedagang yang tak mendapat kios di jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau skybridge Tanah Abang.
Adapun, skybridge Tanah Abang hanya mampu menampung 446 PKL yang dulunya berjualan di Jalan Jatibaru Raya. Sementara, 149 PKL lainnya tidak mendapat kios di skybridge.
Pemerintah Kota Jakarta Pusat pun telah memfasilitasi PKL yang tidak mendapat kios untuk berjualan di Blok F Tanah Abang.
"Pedagang tidak mau menempati Blok F karena kurang strategis dan masih berdagang di trotoar. Muncul juga PKL baru yang mengisi tempat PKL yang sudah naik ke skybridge, itu diorganisasi komunitas PKL dan terus kami tertibkan," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah pedagang kembali mengokupasi trotoar Jalan Jatibaru Bengkel, tepatnya samping Stasiun Tanah Abang pada Senin (7/1/2019). Para pedagang itu terlihat membuka lapaknya di trotoar sekaligus menjajakan dagangannya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/08/18081081/pemkot-jakpus-sebut-pkl-yang-duduki-trotoar-tanah-abang-terorganisasi