Tak tampak sedikitpun kesedihan dari wajah bocah yang baru mengalami langsung musibah dalam hidup mereka itu.
Revan dan Aditia merupakan korban tsunami yang meluluhlantakkan rumah mereka di Kabupaten Lampung Selatan pada Sabtu (22/12/2018) lalu.
Tak hanya merenggut tempat tinggal, Revan dan Aditia kehilangan ibu dan anggota keluarga lainnya.
Tante Revan, Syariah mengatakan, bocah yang bercita-cita menjadi polisi itu masih bisa menceritakan kejadian yang menimpanya.
Pada Sabtu malam, Revan tengah tertidur. Namun tanpa disadari, tsunami menerjang rumah mereka.
Revan langsung sadar bahwa dia tengah tergulung ombak. Dengan sekuat tenaga bocah itu meraih apapun yang membuatnya tidak tenggelam.
Revan merangkak ke sebuah batu, tapi gelombang besar kembali menyapunya hingga tak sadarkan diri.
Saat sadar, Revan mengetahui dirinya terperangkap di dalam reruntuhan kayu dan batu bekas tsunami.
Bocah itu berusaha meminta tolong hingga enam jam kemudian bantuan datang untuk menyelamatkannya.
"Anak saya yang menemukan. Terdengar suara 'ayah, ayah', pas di bawah dia. Kalau orang Lampung kan bisa panggil abang dari emaknya ayah. Terus tangannya bergerak di puing-puing, lalu dibongkarlah langsung," ujar Syariah saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa.
Pasca-kejadian, Revan masih mencari-mencari ibunya. Berselang beberapa hari, keluarga mendapat kabar bahwa ibu Revan telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Saat diumumkan di masjid, Revan bilang 'itu kan Emak Revan'. Saya bilang enggak apa-apa. Terus dia bilang 'oh enggak apa-apa, emak udah di surga sama bapak'," ujar Syariah menirukan perkataan Revan.
Ayah Revan sudah lebih dulu meninggal dunia karena sakit.
Syariah mengatakan, sejak kejadian itu, Revan jadi sulit tidur jika tidak ada yang menemani.
Bocah penyuka olahraga itu masih trauma jika tidur sendiri, masih teringat dengan kejadian yang merenggut nyawa ibunya itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/08/19593201/kisah-bocah-8-tahun-korban-tsunami-anyer-bertahan-di-reruntuhan-kayu-6