Salin Artikel

Penjelasan Kadis Pendidikan Tangsel soal Dugaan Kampanye Terselubung Bawahannya

Bawaslu Tangsel mendapatkan informasi bahwa seorang pegawai Disdikbud Tangsel melakukan kampanye dengan menyinggung salah satu pasangan calon presiden di akun media sosial.

Berdasarkan aturan, aparatur sipil negara (ASN) dilarang menunjukkan sikap politiknya sebelum Pemilu Presiden pada 17 April mendatang.

Taryono mengatakan telah memanggil pegawai yang mem-posting hal tersebut.

"Beliau mengatakan tidak ada faktor kesengajaan, hanya spontanitas begitu saja," ujar Taryono saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/1/2019).

Pegawai tersebut, kata Taryono, menyebarkan posting-an itu bukan pada saat dinas.

Taryono mengatakan, dalam setiap kegiatan, Pemerintah Kota Tangsel kerap mengingatkan ASN agar bersikap netral saat Pilpres maupun pemilihan legislatif.

Taryono juga telah mengedarkan surat netralitas kepada seluruh pegawai Disdikbud Tangsel, termasuk kepala sekolah dan guru pada Februari 2018.

"Di berbagai kesempatan dalam rapat-rapat dan media sosial, saya menyampaikan agar pegawai Diskdikbud Tangsel bisa menunjukan profesionalitas dan netralitas agar bisa melayani masyakarat dengan ikhlas dan sepenuh hati," ujar Taryono.

Bawaslu Tangsel pada Selasa (15/1/2019) telah memanggil Taryono. Namun, Taryono tidak hadir dengan alasan sibuk.

Sebelumnya, Bawaslu Tangsel juga memanggil Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Keselamatan Kota Tangsel Uci Sanusi terkait dugaan kampanye terselubung yang dilakukan petugas.

Dari foto yang tersebar melalui pesan WhatsApp, tampak 20 petugas Damkar berfoto di depan mobil pemadam kebakaran.

Namun, ada empat petugas yang menunjukkan gestur mengacungkan jari jempol dan jari telunjuk seperti simbol untuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Sementara itu, petugas lainnya berfoto dengan tangan mengepal serta seorang petugas yang mengacungkan jempolnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/19/10575381/penjelasan-kadis-pendidikan-tangsel-soal-dugaan-kampanye-terselubung

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke