Salin Artikel

Dianggap Bahaya, Pengendara Tolak Wacana Sepeda Motor Masuk Jalan Tol

Dedy (25), pengendara motor asal Jakarta Timur mengatakan, dirinya tidak setuju dengan rencana memperbolehkan sepeda motor masuk tol.

Menurut dia, diperbolehkannya sepeda motor masuk tol akan meningkatkan angka kecelakaan lalu lintas.

"Saya sih tidak setuju, ngapain coba, itu malah bahaya menurut saya. Di tol itu mobil berkecepatan tinggi. Bahaya buat motor, motor kan enggak bisa seimbangin kecepatan mobil kalau lagi ngebut," kata Dedy saat ditemui Kompas.com di Jalan Ir. Juanda, Bekasi Timur, Jumat (1/2/2019).

Menurut Dedy, sebaiknya pemerintah fokus saja pada pemberdayaan transportasi umum.

Sebab, hal itu yang lebih bermanfaat untuk mengurangi kemacetan lalu lintas.

"Enggak usah ribet-ribet lah, pemerintah bikin wacana kayak gitu, kurang bermanfaat malah bikin rawan kecelakaan saja. Harusnya tingkatkan pemberdayaan transportasi umum, gimana caranya biar warga naik (transportasi) umum," ujar Dedy.

Senada dengan Dedy, Kurnia (27), pengendara motor asal Cibubur mengaku juga tidak setuju wacana motor masuk tol tersebut.

Menurut dia, jika wacana itu terwujud malah akan memperbanyak jumlah sepeda motor.

Sebab, kebijakan tersebut akan memancing masyarakat untuk memiliki sepeda motor lebih dari satu, dilihat dari aspek cepatnya menggunakan akses jalan tol.

"Waduh nanti motor tambah banyak coba saja. Karena mikirnya tol lebih cepat nanti malah banyak yang beli motor, makin semrawut jalanan. Lagian menurut saya bahaya juga karena di tol itu mesti ngebut. Kecelakaan bisa terjadi juga dari mobilnya," kata Kurnia.

Adi (32), pengendara mobil asal Bekasi Timur menuturkan, diperbolehkannya sepeda motor masuk jalan tol diperkirakan akan mengganggu konsentrasi pengemudi mobil berkendara di jalan tol karena berdampingan dengan sepeda motor.

"Jadi enggak leluasa nanti, kita naik mobil masuk tol harus makin lebih awas. Nah awasnya itu bisa bawa petaka kecelakaan karena kan pasti sampingan sama motor. Menurut saya enggak rasional sih, malah nambah rawan kecelakaan saja," tutur Adi.

Sebelumnya, Ketua DPR Bambang Soesatyo mewacanakan sepeda motor boleh masuk jalan tol.

Menurut Bambang, pengendara sepeda motor punya hak yang sama dengan pengendara mobil atas jalan bebas hambatan tersebut.

"Para pemotor memiliki hak yang sama dengan pemilik mobil karena sama-sama bayar pajak, sama-sama warga negara Indonesia. Masa enggak boleh menikmati hasil pembangunan?" kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/1/2019).

Wacana itu muncul ketika Bambang menghadiri acara bikers di DPR, beberapa waktu lalu.

Dia berpendapat, sudah saatnya pemerintah memikirkan fasilitas-fasilitas untuk pengendara motor. Apalagi, jumlah pengendara motor tidak sedikit.

Hingga saat ini, wacana itu masih dalam pertimbangan pemerintah pusat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/01/16385501/dianggap-bahaya-pengendara-tolak-wacana-sepeda-motor-masuk-jalan-tol

Terkini Lainnya

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke