Seorang petugas bernama Samsudin mengatakan, perubahan yang paling ia rasakan adalah berkurangnya gatal-gatal apabila ia menyeburkan diri ke Kali Inlet 3 Sunter.
"Tambah bersih sekarang sudah enggak gatal. Waktu pertama dulu gatal-gatal, Pak, tangan saya sampai bentol-bentol dulu," kata Samsudin kepada Kompas.com, Rabu (13/2/2019).
Samsudin menuturkan, tak jarang ia mesti menceburkan diri ke dalam aliran kali untuk membersihkan sampah.
Oleh karena itu, ia sering merasa gatal di sekujur tubuhnya saat eceng gondok baru ditanam.
Menurut dia, warna kali yang lebih jernih juga menunjukkan perbaikan kualitas air. Ia menambahkan, beberapa ekor ikan juga kini sering ditemukan.
"Kalau sore bahkan banyak yang mancing di ujung kali. Ikannya lumayan, ikan mujair sama gabus segede telapak tangan," ujar Samsudin.
Petugas lain, Teten juga menyampaikan hal serupa dengan Samsudin.
Ia mengaku menemukan ikan mas di aliran kali tersebut.
"Sudah dua kali ketemu ikan mas. Untuk pertumbuhan ikan mas ini, kan, susah, Mas, berarti sudah ada perbaikan kondisi air. Kalau polutannya tinggi, ikan, kan, enggak bisa berkembang biak," kata Teten.
Menurut Teten, para pemancing saat ini dapat memperoleh ikan dengan jumlah yang lebih banyak daripada sebelumnya.
Ia mencontohkan, saat ini juga tidak sedikit orang yang menjala ikan ketimbang memancing.
Sebelumnya, secara kasat mata kondisi Kali Inlet 3 Sunter yang ditanami eceng gondol tampak membaik dengan warna air yang lebih jernih dan bau tak sedap yang sudah tidak tercium lagi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/13/16054541/begini-kesan-petugas-setelah-kali-inlet-3-ditanami-eceng-gondok