"Itu B2 (babi) kan? Jangan masak di sini," ujar Kuswanto dalam video itu.
Doni yang merasa tak bersalah mengingatkan Kuswanto bahwa tak ada hukum yang bisa melarangnya masak di rumah sendiri.
"Bapak enggak punya hak mengintervensi masakan tetangga," kata Doni dengan tenang.
Cekcok mereka dikelilingi dan direkam warga. Ada yang terdengar membela Kuswanto, ada pula yang membela Doni.
Lurah Cengkareng Barat Boy Raya membenarkan perseteruan itu terjadi di wilayahnya. Pria yang diprotes, kata Boy, memasak sayur asin untuk berdagang.
"Ceritanya Pak Doni ada dagang, terus ada Pak Kuswanto, tetangga depan rumahnya, yang merasa terganggu dengan asap," kata Boy, Kamis (14/2/2019) kemarin.
Boy membenarkan tak ada aturan yang melarang warga memasak. Kendati demikian, Doni akhirnya mengalah agar bisa berdamai dengan tetangganya. Ia akan memasang exhaust agar aroma masakannya tak mengganggu Kuswanto.
"Udah ok, udah clear. Tadi kan musyawarah juga di tempatnya Pak Anto (Kuswanto), Pak Doni juga hadir di sana," ujar Boy.
Musyawarah berlangsung siang tadi di rumah Kuswanto. Surat perjanjian di atas meterai ditandatangani kedua belah pihak dan menyatakan exhaust akan dipasang paling tidak akhir Februari ini.
"Sudah ditandatangani kesepakatan untuk memasang ventilator dari Pak Doni. Sebelah tembok sebelah kanan dia supaya asap itu enggak ke atas," kata Boy.
Boy menyayangkan video perseteruan warganya viral di media sosial. Ia berharap masalah yang sama tak lagi terulang. Ia juga mengingatkan warga agar selalu berkonsultasi dengan ketua RT dan RW setempat ketimbang langsung berseteru.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/15/09492921/cekcok-warga-di-cengkareng-gara-gara-masakan-daging-babi