Salin Artikel

Warga Penuhi Jalan, Saksikan Pawai Cap Go Meh di Kota Bekasi

Pawai dimulai dari Kelenteng Hok Lay Kiong di Jalan Kenari 1 pada pukul 13.00 WIB. Iring-iringan pawai lalu berjalan menuju Jalan RA Kartini dan lanjut ke Jalan Ir Juanda, Jalan KH Agus Salim, Jalan Baru, Jalan Perjuangan, hingga kembali ke Jalan Ir Juanda dan ke Jalan Kenari 1.

Lantunan musik khas Tionghoa menggema saat pawai berlangsung.

Pawai dimeriahkan dengan penampilan barongsai, cosplay kera sakti, reog ponorogo, pakaian khas daerah suku dayak, dan lainnya.

Mereka jalan beriringan dan disaksikan warga Bekasi dan pengendara yang melintas. Warga mengabadikan aksi peserta pawai dengan ponsel.

Arus lalu lintas sempat tersendat saat iring-iringan anggota pawai melintas.

Arini, warga Bekasi Timur, yang menyaksikan pawai itu menyatakan dia senang bisa melihat pawai Cap Go Meh yang dimeriahkan dengan aksi barongsai. Dia berharap acara tersebut bisa diadakan setiap tahun.

"Ini kan jarang-jarang, Mas, lumayan hiburan lihat pawai Cap Go Meh-an. Jarang bisa lihat aksi barongsai banyak begitu," kata Arini di Jalan Ir Juanda.

Ketua Yayasan Tri Dharma Kelenteng Hok Lay Kiong, Ronny Hermawan mengatakan, dia berharap melalui acara tahunan ini, yang disaksikan ribuan warga Bekasi, masyarakat bisa tetap rukun dalam perbedaan suku maupun ras.

"Menjelang pemilu kami minta masyarakat rukun semuanya, berbeda piliham itu wajar tetapi kita jangan sampai merusak persaudaraan. Kita jaga persaudaraan kita, jaga keutuhan, kesatuan bangsa kita. Ribuan orang ini datang dari Bekasi dan sekitarnya," kata Ronny.

Pawai dijadwalkan berlangsung selama tiga jam hingga pukul 16.00 WIB. Sebanyak 200 personel dari pihak kepolisian mengamankam pawai dan mengatur arus lalu lintas.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/19/15322841/warga-penuhi-jalan-saksikan-pawai-cap-go-meh-di-kota-bekasi

Terkini Lainnya

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke