Salin Artikel

Ini Penyebab Gaji Guru Honorer di Depok Terlambat Dua Bulan

Thamrin mengatakan, terlambatnya pemberian gaji untuk guru honorer karena sistem penyaluran gaji yang memang membutuhkan waktu lama. 

"Memang ada beberapa kecamatan yang sekolahnya masih dalam proses. Namun sebagian sudah ada yang cair, seperti di Beji sudah cair dari tiga hari yang lalu," ujar Thamrin, di Balai Kota Depok, Selasa (19/2/2019).

Ia menjelaskan, mekanisme penyaluran gaji tersebut bisa dimulai setelah sekolah-sekolah menyerahkan absen guru honorer di sekolahnya.

"Kan mereka (guru honorer) kerja dulu, kita liat dulu kehadiran mereka seperti apa yang kemudian direkap oleh sekolah, " ujar Thamrin.

Kemudian sekolah mengajukan rekapan absen guru-guru honorer ke Dinas Pendidikan.

Rekapan tersebut pun diproses setelah tanggal 20. Jadi absen yang direkap oleh guru dari tanggal 1 hingga tanggal 20.

"Sekarang juga kita harus selektif melihat kinerja guru dan pengajuan (absen penggajian) itu tergantung sekolah. Kalau cepat ya cepat, bukan lagi kaya dulu per kecamatan, sekarang sudah langsung ke sekolah-sekolah," jelas Thamrin.

Ia menjelaskan, pada tahun 2019, semenjak gaji guru honorer dianggarkan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sistem penyaluran tidak bisa ditransfer langsung ke rekening guru honorer, melainkan harus dikirim menggunakan rekening giro ke bendahara sekolah-sekolah.

"Jadi dari Disdik harus menyerahkan gajinya ke bendahara sekolah menggunakan rekening giro, kemudian sekolah harus ngambil (uangnya) dengan cek giro," ucap Thamrin.

Thamrin juga mengakui lamanya proses pemberian gaji karena pihaknya harus membuka rekening 1.650 orang yang terdiri dari 1.410 guru SD dan 240 guru SMP.

"Enggak mudah buka rekening satu-satu, ini kan baru pada tahun 2019 ini gaji guru honorer baru diubah dari dana APBN melalui BOS ke anggaran APBD. Jadi memang prosesnya agak lama karena kita enggak bisa ambil uangnya (APBD) langsung di Januari, " jelas Thamrin.

Adapun gaji untuk guru SD dengan masa kerja 0 sampai dengan 4 tahun pendidikan S1 sebesar Rp 1.250.000.

Kemudian, guru SD dengan masa kerja di atas 12 tahun sebesar Rp 2.750.000.

Untuk guru SMP dengan masa kerja 0 sampai dengan 4 tahun pendidikan S1 sebesar Rp 2.250.000.

Sementara, untuk guru SMP dengan masa kerja 13 hingga 16 tahun sebesar Rp 3.450.000 .

Sebelumnya, guru honorer di Depok mengeluhkan belum menerima gaji selama hampir dua bulan berturut-turut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/19/16144131/ini-penyebab-gaji-guru-honorer-di-depok-terlambat-dua-bulan

Terkini Lainnya

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke