Melalui akun Twitter miliknya, Sutopo memuji bangunan stasiun yang baru direnovasi itu.
"Kirain ini stasiun kereta di Frankfurt atau di Eropa. Ternyata ini stasiun Cisauk, di Tangerang! Ada fasilitas lift, eskalator, jalur difabel, dll. Stasiun ini terhubung ke Terminal Intermoda BSD melalui Skybridge. Semoga masyarakat makin nyaman," demikian tweet Sutopo.
Meski demikian, sejumlah warga berharap ada fasilitas tambahan yang dibangun di sana, salah satunya trotoar untuk pejalan kaki.
Saat ini, belum ada trotoar untuk pejalan kaki dari gerbang masuk Stasiun Cisauk hingga ke dalam.
Pejalan kaki harus berjalan di tepi atau tengah ruas jalan beraspal yang tersedia di sana.
"Belum ada trotoar untuk pengguna jalan. Kalau jalan keluar pejalan kaki kan susah karena ini diaspal semua untuk jalur kendaraan," ujar Gerald (25), warga Desa Suradita, Cisauk, yang setiap hari menggunakan commuter line melalui stasiun itu.
Selain trotoar untuk pejalan kaki, warga berharap tempat duduk tunggu di Stasiun Cisauk ditambah.
Hal itu disampikan oleh warga bernama Sulastri (49), penghuni Griya Serpong Asri di kawasan Suradita, Cisauk.
"Stasiunnya bagus, bersih juga, tetapi di dalam kursi tunggunya kurang. Semoga bisa ditambah. Karena orang nunggu agak lama pasti capek kalau berdiri," kata Sulastri.
Berdasarkan pengalaman Kompas.com, waktu tunggu kereta di Stasiun Cisauk antara 15 menit sampai 25 menit. Jika siang hari, beda waktu kedatangan antar-kereta bisa 25 menit.
Hal ini berbeda dengan pagi hari yang kedatangan kereta lebih cepat, yakni kurang lebih 10 menit-15 menit.
Nampak dari luar, beberapa penumpang yang menunggu KRL tidak duduk di tempat duduk tunggu. Mereka duduk lesehan karena tempat duduk itu sudah penuh.
Ada delapan tempat berbahan besi persegi panjang dengan kapasistas tiga sampai empat orang dewasa di satu peron.
Dia berharap, selain jalan di luar stasiun diperlebar, para tukang ojek yang mangkal di gerbang stasiun dapat ditertibkan.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di Stasiun Cisauk, Senin (18/2/2019) pukul 17.30, di sekitar pintu masuk Stasiun Cisauk, ada pengendara motor dan tukang ojek yang menunggu penumpang. Ada 10 motor berjejer di sekitar pintu masuk.
Warga lainnya, Cici, berharap ada dua pintu yang dibuka untuk memasuki Stasiun Cisauk.
Dengan demikian, pengguna dari arah selatan tidak perlu menyeberangi rel untuk menuju pintu masuk stasiun.
Tadinya, pintu masuk stasiun ada di arah selatan, atau sejajar dengan proyek hunian Cisauk Point yang berdempetan dengan stasiun.
Namun, pintu itu sekarang ditutup dan warga dialihkan ke pintu gerbang yang baru dibangun.
"Kalau cuma satu pintu jadinya banyak warga dari arah Serpong Garden harus menyeberangi rel untuk ke stasiun, itu bahaya si, dan menambah kemacetan di pelintasan kereta," ujar Cici.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/19/17424761/masukan-warga-belum-ada-trotoar-tempat-duduk-kurang-hingga-tukang-ojek