Tampak dalam video yang diunggah akun Instagram @depok24jam, para pengunjung yang memenuhi lokasi saling melempar helm ke sesama pengunjung.
Dalam video tersebut, para pengunjung terus mengatakan “woi maling woi maling woi maling” sambil mengerubungi orang yang diduga sebagai maling.
Terlihat pula petugas yang berada di basement ITC Depok tampak kewalahan mengatur para pengunjung yang tidak terkontrol dalam menghakimi orang yang disebut maling tersebut.
“Iya betul (rusuh), pada lempar-lemparan helm dan banyak copet. Iya, karena overload, kebanyakan pengunjungnya mau maksa masuk padahal sudah penuh,” ucap Made saat dihubungi, Rabu (20/2/2019).
Made mengatakan, kerusuhan tersebut tidak memakan korban. “Tidak ada korban kok,” ucap dia.
Saat dihubungi secara terpisah, Kasubbag Humas Polresta Depok AKP Firdaus mengatakan, peristiwa itu berawal menjelang pukul 21.00 WIB ketika pengunjung di dalam ITC Depok sudah penuh.
“Kemudian pada pukul 20.45 WIB di dalam sudah penuh, namun pengunjung di luar masih membeludak memaksa masuk untuk menonton konser tersebut,” ucap Firdaus.
Lalu, pihak kepolisian yang saat itu berjaga pun berkoordinasi dengan panitia untuk menghentikan konser tersebut dan meminta para penonton untuk bubar.
“Jadi panitia ya yang bubarin atas kesepakatan bersama menghindari terjadinya pembludakan,” ucap Firdaus.
Ia mengatakan, pemicu dari kerusuhan tersebut adalah karena adanya copet di lokasi tersebut.
“Pada dasarnya enggak ada kerusuhan, namun karena ada informasi yang beredar ada copet yang ketangkap sehingga terlihat agak-agak crowded,” ujar Firdaus.
Ia mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kerusuhan tersebut. “Tidak ada korban jiwa,” kata dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/20/12301371/konser-musik-soundsation-di-rooftop-itc-depok-ricuh