Salin Artikel

Mencoba Aplikasi Antrean Online untuk Puskesmas di Depok...

Warga bisa mendaftar antrean jika ingin berobat di Puskesmas maupun RSUD melalui DSW.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Depok, Sidik Mulyono menyatakan, dengan aplikasi ini, warga tak perlu lagi lama-lama mengantre untuk daftar berobat di RSUD atau puskesmas di Depok.

Kompas.com mencoba mengunduh aplikasi DSW di android melalui Play Store pada Kamis (21/2/2019).

Setelah aplikasi terunduh, Kompas.com harus membuat akun pribadi.

Kompas.com mengisi nama, nomor telepon, alamat email, alamat rumah, dan kata sandi atau password.

Setelah itu, muncul ikon berbagai pelayanan yang dapat Anda akses.

Apabila ingin registrasikan diri untuk pengobatan, klik ikon rumah sakit yang bertuliskan kesehatan. Kemudian muncul tiga pilihan, yaitu Registrasi Puskesmas, Info Kesehatan, dan Berita Kesehatan.

Kemudian ketika pilih registrasi puskesmas, akan muncul pilihan daftar online, informasi pendaftaran, antrean puskesmas, lokasi puskesmas, dan petunjuk registrasi online.

Untuk daftar ke rumah sakit yang dituju, kita klik daftar online.

Kemudian, muncul 11 Kecamatan yang wilayahnya terintegrasi dengan aplikasi DSW, yaitu Beji, Pancoran Mas, Cipayung, Sukmajaya, Cilodong, Limo, Cinere, Cimanggis, Tapos, Sawangan, dan Bojong Sari.

Kompas.com mencoba klik Kecamataan Cimanggis. Setelah itu, Kompas.com memilih pengobatan untuk pagi hari. Kemudian muncul, umum, gigi, lansia, KIA, dan MTBS.

Di bawah ikon pelayanan, tampak petunjuk daftar poli tujuan:

1. Pilih Layanan UMUM apabila anda mengalami sakit dengan gejala umum

2.Pilih Layanan Gigi apabila mengalami sakit dengan gejala sakit gigi

3.Pilih Layanan Lansia apabila anda pasien dengan usia >60th

4.Pilih Layanan Anak apabila anda pasien dengan usia 5 tahun 1 bulan - 17th

5.Pilih Layanan KIA apabila mendaftar pasien ibu (hamil,menyusui,nifas)

6.Pilih Layanan MTBS apabila mendaftar pasien dengan usia 0 - 5 tahun

Kemudian Kompas.com klik umum, dan memilih pasien baru.

Setelah itu, mengisi indentitas seperti Nomor KTP, Nama Lengkap, Nama Kepala Keluarga, jenis kelamin, tanggal lahir, alamat, kecamatan, kelurahan, tanggal kunjungan, jenis bayaran, dan Nomor Badan Penyenggara Jaminan Sosial (BPJS), kemudian klik daftar.

Selanjutnya, Kompas.com mendapatkan nomor antrean disertai dengan kode booking. Kode booking inilah yang digunakan sebagai bukti konfirmasi kehadiran di loket pendaftaran puskesmas.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/21/19140471/mencoba-aplikasi-antrean-online-untuk-puskesmas-di-depok

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke