Hal ini lantaran Lasmi mendapatkan intimidasi dan teror setelah melaporkan kasus pengaturan skor.
"Iya, tadi juga dari LPSK menawari saya mengajak para pelapor korban untuk datang ke LPSK. Mereka akan support," kata Lasmi di gedung LPSK, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (1/3/2019).
Ia berencana mengabarkan hal tersebut melalui kontak WhatsApp rekan-rekannya.
"Yang penting teman-teman sudah tahu dari saya bahwa LSPK welcome terhadap kami, para pelapor. Saya yakin mereka akan ikut meminta perlindungan LPSK," ujarnya.
Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo mengatakan, pihaknya sudah lama ingin memberikan perlindungan kepada para pelapor kasus pengaturan skor.
Namun, baru Lasmi yang mengajukan permohonan perlindungan.
"Sebenarnya agak lama kami siap memberikan perlindungan bagi saksi-saksi pengaturan skor yang memang bersedia memberi kesaksian dan merasa terancam. Pada waktu itu. kami belum bisa hubungi saksi. Kebetulan sudah ada satu yang datang, ya akan kami proses sesuai prosedur," kata Hasto.
Lasmi merupakan pelapor kasus pengaturan skor bola yang kini diselidiki Satgas Antimafia Bola dan telah menyeret 16 tersangka, mulai dari para pejabat dan petinggi di PSSI, wasit dan perangkat pertandingan, serta pihak terkait lainnya.
Pada acara Mata Najwa, Lasmi Indriyani sempat menyampaikan bahwa ia dimintai uang Rp 500 juta oleh Johar Lin Eng (anggota Komisi Eksekutif atau Exco PSSI) jika ingin menjadi tuan rumah babak penyisihan grup Liga 3 2018.
Bahkan, dia juga mengaku sudah menghabiskan uang Rp 1,3 miliar untuk diberikan kepada Johar.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/01/15500661/eks-manajer-persibara-ajak-pelapor-pengaturan-skor-minta-perlindungan-ke