Salin Artikel

Cerita Petugas UPK Badan Air, Tujuh Jam Sehari Bekerja di Aliran Kali Item..

Matahari seakan menusuk ubun-ubun ketika berjalan di sepanjang Jalan Kali Item pada pukul 11.49 WIB.

Bau menyengat khas Kali Item pun tak ketinggalan melengkapi suasana di belakang Wisma Atlet Kemayoran itu.

Saat menelusuri sepanjang jalan belakang Wisma Atlet, terdapat satu pemandangan yang tak lazim.

Ada bangunan semacam bale-bale berdiri kokoh persis di samping aliran Kali Item.

Bale-bale itu hanya beratapkan tripleks dan sehelai terpal. Terlihat ada pria bertelanjang dada tidur di dalamnya.

Kompas.com menelusuri bangunan mungil nan sederhana tersebut.

Ternyata bale-bale sederhana itu merupakan tempat istirahat para petugas Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup.

Untuk menuju bale-bale tersebut, harus melewati alas yang mengambang di atas air.

Ketika sampai di bale-bale, salah satu petugas UPK Badan Air bernama Jaenudin sedang beristirahat usai membersihkan Kali Item.

Bangunan itu seluas 2 x 1 meter. Alas tempat Jaenudin tidur hanya tripleks dengan karpet seadanya. Biasanya, tempat itu diisi oleh empat orang.

"Ya lagi istirahat saja. Teman saja yang lain pada Jumatan, saya rebahan di sini saja," katanya.

Tempat tersebut dibangun oleh Jaenudin dan tiga orang temannya sejak Februari lalu.

Jaenudin menjelaskan, bangunan itu merupakan tempat sementara yang berfungsi untuk istirahat selepas kerja, bukan untuk bermalam.

"Ya kalau kami istirahat saja, Mas. Kami kan istirahat jam 12 lewat dua menit sampai jam 1. Nah biasanya kami ngadem di sini," jelasnya.

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membangun tempat sederhana itu pun tidaklah rumit dan memakan biaya.

"Kayak tripleks, kayu-kayu, karpet, semua ini barang-barang yang ketemu hanyut di kali, Mas. Membangunnya juga cuma seminggu," terangnya.

Dia menceritakan, jam kerjanya mulai sejak pukul 08.00 sampai 12.00 WIB. Kemudian dia melanjutkan kerja dari pukul 13.00 hingga 15.00 WIB.

Selama jam kerja berlangsung, dia dan ketiga temannya tidak boleh keluar dari Kali Item.

Itulah alasan mengapa mereka membangun bale-bale sederhana itu, yakni betul-betul hanya untuk tempat melepas lelah di tengah jam kerja. 

"Kalau jam kerja kan kami enggak boleh ke atas, enggak boleh istirahat. Jadi ya tempat ini biar kami bisa istirahat sambil kerja saja," tuturnya.

Dengan badan sedikit berkeringat, dia mengatakan jika tempat itu sudah cukup adem.

Dia dan teman-temannya mengaku nyaman beristirahat di tempat itu. Meski bila berlama-lama di sana, bau menyengat dari Kali Item masih jelas terasa. 

Jaenudin bercerita, saat diguyur hujan, atap bale-bale itu kerap bocor. Angin kencang juga sering merusak beberapa bagian bale.

"Paling enggak enaknya ini kalau hujan bocor terus, Mas. Tapi kalau enggak hujan ya di sini adem-adem saja," terangnya.

Terselip curhatan darinya di sela-sela perbincangan. Dia berharap pemerintah mau menyiapkan tempat istirahat yang layak bagi mereka, para pekerja kasar.

"Kalau hujan, kami bisa kerja. Memang sih dibawain jas hujan, tapi kalau petir gede gimana? Kan tetap saja kami takut. Kalau tersambar petir gimana? Ya kepenginnya cuma itu saja. Dibuatin tempat istirahat," tutur Jaenudin. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/15/14341611/cerita-petugas-upk-badan-air-tujuh-jam-sehari-bekerja-di-aliran-kali-item

Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke