Salin Artikel

Catatan Uji Coba MRT dari Penyandang Disabilitas..

Para penyandang disabilitas yang mengikuti uji coba MRT ini terdiri dari beragam jenis disabilitas. Mulai dari pengguna kursi roda, tunanetra, insan tuli, dan ragam disabilitas lainnya.

Sebagian dari mereka ada yang didampingi oleh keluarganya dan ada pula yang berangkat secara mandiri.

Kompas.com turut mengikuti uji coba MRT tersebut dari keberangkatan di Stasiun Bundaran HI.

Awalnya, para penyandang disabilitas dikumpulkan di dalam stasiun untuk diberikan pengarahan.

Mereka tampak antusias menjajal MRT tersebut. Ada yang mengabadikan momen dengan mengambil video dan berswafoto.

Selanjutnya, para penyandang disabilitas berbaris untuk masuk ke dalam kereta.

Untuk menuju kereta, para penyandang disabilitas ini terlebih dahulu menunggu lift.

Lift tersebut hanya cukup untuk dua orang disabilitas yang menggunakan kursi roda. Sementara bagi yang tidak menggunakan kursi roda, lift dapat menampung enam orang.

Lift telah difasilitasi huruf braille untuk memudahkan para tunanetra menekan tombol di dalamnya.

Namun, lift tersebut tidak ada suara sehingga para tunanetra kesulitan untuk mengetahui apakah pintu lift sudah terbuka.

Sebagian penyandang disabilitas lainnya menggunakan eskalator untuk menuju kereta.

Saat memasuki kereta, penyandang disabilitas tampak kesulitan, apalagi yang menggunakan kursi roda.


Kursi roda mereka harus dibantu untuk diangkat lantaran jarak antara peron dan kereta selebar lima sentimeter.

Untuk penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda dapat duduk di area prioritas yang terdapat pada ujung kereta di gerbong ketiga dan keempat dalam setiap rangkaian kereta.

Sementara lainnya ada yang duduk kursi prioritas dan kursi penumpang biasa.

Dalam perjalanan, para insan tuli kerap menanyakan sudah sampai stasiun mana mereka berada. Hal itu dikarenakan informasi keberangkatan dan kedatangan disajikan dalam pengumuman suara. 

Setelah sampai di Stasiun Senayan, para penyandang disabilitas melihat sejumlah fasilitas di sana. Beberapa di antaranya mencoba toilet khusus penyandang disabilitas.

Salah seorang tunarungu bernama Nita (35) yang berasal dari Depok mengaku terkesan dengan layanan MRT.

"Kesanku pas di Stasiun Bundaran HI nunggu berangkat itu berasa waktu aku di Singapura," kata dia sambil tertawa.

Penyandang disabilitas lain yang bernama Alfy menyatakan, secara keseluruhan fasilitas MRT sudah bagus dan ramah disabilitas.

Namun, menurutnya ukuran lift kurang besar bagi dia yang menggunakan kursi roda.

"Cuma cukup dua kursi roda, jadi memang agak sempit sih, tapi bagus tombolnya rendah jadi tidak susah pencetnya," ujarnya.

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan, pihaknya sengaja mengundang para disabilitas untuk mendapat masukan guna perbaikan fasilitas MRT yang lebih ramah disabilitas.

"Pada dasarnya positif ya, jadi belajar banyak apa yang perlu kami perbaiki, kalau tidak ada mereka kami tidak bisa feedback," ujar Silvia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/18/10121821/catatan-uji-coba-mrt-dari-penyandang-disabilitas

Terkini Lainnya

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke