Salin Artikel

Melepas Penat di Danau Sunter dan Kampung Warna Warni Jakarta Utara...

Mulai dari sheet pile hingga rumah warga dicat dengan berbagai ragam warna. Menurut Anies saat itu, Gerakan Kampung Warna Warni ditujukan untuk membuat wajah Jakarta lebih berseri.

Kompas.com berkesempatan untuk mengunjungi kawasan ini, Selasa (19/3/2019) kemarin.

Dari pantauan di lokasi, sepanjang Jalan Danau Sunter Selatan nampak bersih. Terlihat beberapa warga duduk di kursi berukuran dua meter untuk nongkrong atau beristirahat.

Sementara itu beberapa warga lain sedang menikmati kopi, membahas pekerjaan, serta memancing ikan di sekitar areal kantor Pondok Dayung Kolinlamil Danau Sunter.

"Saya baru pertama kali ke sini karena ada janji sama klien. Mampir saja sambil nunggu waktu karena tempatnya teduh dan pemandangannya enak," Adi (29), karyawan sebuah perusahaan swasta.

Erwin (20), seorang marketing menuturkan keberadaan Kampung Warna Warni membuatnya tidak bingung mencari bahan untuk diunggah di media sosial.

"Selain enak dipandang, kawasan ini juga sering jadi pilihanku kalau cari spot foto untuk Instagram," akunya.

Ragam warna dari rumah di sekitar Danau Sunter ternyata membuat Agus (35) betah berlama-lama untuk memancing ikan.

"Kalau dulu kelihatan kumuh. Warnanya juga cuma warna beton, gitu-gitu saja. Sekarang berasa fresh. Jadi kita duduk mancing di sini betah karena pemandangannya bagus," sebut Agus.

Meski demikian, Agus berharap kepada Pemkot dan Pemprov DKI Jakarta untuk memperhatikan perawatan sekitar Danau Sunter, terutama soal peremajaan tanaman.

"Di sini memang teduh, tapi tolong pemerintah perhatikan perawatan pohon-pohonnya. Soalnya jika hujan, rantingnya sering patah. Itu bisa bahaya buat pengunjung," tuturnya.

Selain itu, Agus juga meminta warga selalu berhati-hati jika melewati kawasan ini pada malam hari. Terutama pada malam minggu.

"Di atas jam 22.00 WIB hati-hati deh, pernah ada penjambretan. Anak muda yang nongkrong akhir pekan juga selalu jaga keselamatan, pernah ada yang dijorokin ke danau, terus motornya diambil orang," lanjut Agus.

Kompas.com tidak hanya mengunjungi Jalan Danau Sunter Selatan, tapi juga memasuki Kampung Warna Warni di RW 01 Kelurahan Sunter Jaya.

Di dalam kampung tersebut tak kalah uniknya. Jika menyukai street photography, ada banyak spot menarik untuk mengambil gambar.

Sebab, berbagai rumah di dalam RW 01 juga dihias oleh cat yang berwarna warni.

Kita bisa melihat berbagai aktivitas warga, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa dengan background tembok berwarna yang unik.

Sekretaris Lurah Sunter Jaya Eka Persilian mengaku, setelah mendapatkan program pengecatan dan diresmikan sebagai Kampung Warna Warni, lingkungan di RW 1, 5, dan 6 makin ramai.

"Karena viral jadi banyak orang ke sini ya. Selain mereka yang suka foto-foto, di tempat ini sering ada kunjungan dari wilayah lain untuk adakan studi banding," kata Eka.

Eka menyebutkan bahwa pengecatan akan terus dilakukan sehingga identitas Kampung Warna Warni terus terjaga.

"Kami berencana akan lakukan cat ulang tiga tahun sejak diresmikan. Sebab butuh dana besar, jadi tak mungkin dilakukan setahun sekali," pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/20/10472381/melepas-penat-di-danau-sunter-dan-kampung-warna-warni-jakarta-utara

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke