Bungker tersebut terletak di bagian belakang gedung.
Eka mengatakan, bungker itu akan difungsikan kembali dan dijadikan perpusatakaan digital serta museum sejarah. Dengan begitu, masyarakat dari stasiun bisa mampir ke Gedung Juang melalui bungker tersebut.
"Bungker ini akan kami fungsikan kembali karena ini unik sekali dan hanya ada di Kabupaten Bekasi. Ada gedung tinggi dan ada yang mengakses ke stasiun (Tambun)," kata Eka di Gedung Juang Tambun, Jalan Raya Sultan Hasanudin, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa (26/3/2019).
Adapun letak bungker itu berada di bawah tangga di dalam Gedung Juang. Bungker itu saat ini tertutup semen sehingga tidak bisa dibuka.
Eka menambahkan, nanti pihaknya akan melibatkan para pakar arkeologi dalam memanfaatkan bungker tersebut menjadi museum sejarah.
"Kami akan libatkan para ahli sejarah atau arkeologi. Karena ini unik sekali, kami ingin nanti mungkin bisa saja dijadikan untuk perpustakaan digital," ujar Eka.
Sebelumnya, Pemkab Bekasi akan menjadikan Gedung Juang Tambun sebagai pusat kebudayaan di Kabupaten Bekasi. Akan ada penataan pada bangunan Gedung Juang yang sudah terlihat tak terawat.
"Kami memang ingin sekali menjadikan Gedung Juang ini menjadi pusat kebudayaan Bekasi. Kami ingin Gedung Juang ini gedung yang jadi kebanggaan. Memang belum menjadi perhatian, sekarang sudah jadi perhatian Pemerintah Kabupaten Bekasi," ujar Eka.
Pemkab Bekasi akan mulai membuat detailed engineering design (DED) penataan Gedung Juang pada 2019 menggunakan APBD-Perubahan Kabupaten Bekasi 2019 sehingga realisasi penataan Gedung Juang bisa dilakukan pada 2020.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/27/05302051/ternyata-ada-bungker-yang-tembus-ke-stasiun-tambun-di-gedung-juang