Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com pada Selasa (2/4/2019) mengatakan, banjir yang menggenangi permukiman tepian Kali Pulo kini tak sesering dahulu.
"Kalau dulu setiap hujan deras saja pasti air langsung meluap sehingga banjir. Sekarang dengan adanya tanggul ini, air jadi enggak mudah meluap," kata Muhtar (68), salah seorang warga, di Jatipadang, Jakarta Selatan, Selasa.
Muhtar menuturkan, air yang biasanya memenuhi Kali Pulo kini tidak mudah meluap karena adanya tanggul setinggi dua meter yang membentengi permukiman warga.
Pendapat yang sama juga disampaikan Hadiyat (53), warga yang sudah tinggal di sekitar tanggul selama 28 tahun.
Menurut dia, dahulu banjir selalu merendam saat hujan tiba.
"Jauh mengurangi, tadinya setiap hujan banjir, setiap hujan banjir, jadi sekarang sudah enggak capek lagi," ujar Hadiyat.
Warga lainnya, Jamal (47) mengatakan, dirinya sampai harus meninggikan rumahnya karena sering terendam banjir.
"Saya sudah waspada karena dari sebelum-sebelumnya kami sudah tahu medan sini, bukan sekali dua kali, tetapi seratus kali kebanjiran di sini," kata Jamal yang menetap sejak 1985.
Jamal menyebut, kini banjir sudah jarang muncul.
Baik Jamal, Hadiyat, dan Muhtar mengakui banjir yang terjadi pada Minggu (31/3/2019) kemarin disebabkan jebolnya tanggul yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
"Ya kalau kemarin itu jadi dahsyat karena bagian bawah tanggulnya itu jebol. Kalau sekadar meluap ya paling menggenang saja enggak sampai deras begitu airnya," kata Jamal.
Sebelumnya, tanggul di Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan tergerus pada Minggu (31/3/2019) sore.
Kebocoran itu menyebabkan permukiman Kampung Air yakni RT 003 dan 004, RW 006 Jatipadang dilanda banjir yang cukup deras.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/02/14185431/warga-sebut-tanggul-jatipadang-kurangi-banjir-meski-berulang-kali-jebol