Daerah tersebut menjadi area paling rawan dikarenakan banyaknya warga yang mendiami hunian vertikal tersebut dan tidak aktif dalam data pemilih.
"Rawan itu relatif juga. Yang jelas berbasis di Apartemen Kalibata City karena di situ kan warganya banyak dan didata pemilih dia enggak aktif," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta Selatan Agus Sudono di lapangan Blok S, Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (12/4/2019).
Tercatat, ada 10 TPS yang digunakan warga Apartemen Kalibata City untuk menggunakan hak suara mereka.
Pihak KPU juga mewaspadai kerawanan-kerawanan yang berasal dari daftar pemilih khusus (DPK).
Adapun yang dimaksud DPK yakni warga yang punya hak pilih tetapi belum terdata dalam DPT.
Pemilih kategori ini bisa menggunakan hak pilihnya cukup dengan membawa e-KTP di TPS terdekat sesuai alamat pada e-KTP.
Namun, pemilih dalam DPK hanya bisa menggunakan hak pilihnya satu jam terakhir sebelum TPS ditutup yaitu pukul 12.00-13.00 waktu setempat, dengan catatan selama surat suara masih tersedia.
"DPK itu kan enggak bisa ditebak. Pemilih khusus yangg belum masuk DPT tapi pengen milih hari H (pemilu) Itu juga salah satunya (yang diwaspadai)," ujar dia.
Lebih lanjut, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemetaan terhadap wilayah-wilayah yang dirasa rawan pada hari pencoblosan mendatang.
"Tentu sudah kita petakan ada beberapa kategori, ada yang sifatnya ada TPS yang sangat rawan ada yang rawan ada yang aman, kemudian ada TPS khusus juga itu kita amankan semua," ucap dia.
Pemetaan TPS rawan tersebut akan terus dilakukan hingga sehari sebelum hari pemungutan suara.
TNI dan Polri akan melakukan pengamanan khusus terhadap lokasi-lokasi yang dianggap rawan tersebut dengan menyiagakan sejumlah personel.
Sebanyak 3.500 personel disiapkan untuk melakukan pengamanan pemilu di Jakarta Selatan.
Ribuan pasukan gabungan tersebut nantinya dibagi ke dalam beberapa pasukan yang akan berjaga di lokasi tempat pemungutan suara (TPS), berpatroli, dan berjaga menunggu komando.
"TNI-Polri pun kita turunkan semua mulai dari TPS sampai dengan tingkat kelurahan ada yang stand by tingkat kecamatan, rayonisasi kita siapkan ada yang di tingkat satuan baik polres maupun Kodim juga akan stand by untuk melakukan pengamanan ini," kata Indra
Ia mengatakan, polisi juga terbuka apabila ada dari masyarakat yang bergabung dalam mengamankan pencoblosan, termasuk di Apartemen Kalibata City.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/12/18425141/apartemen-kalibata-city-daerah-rawan-saat-pemilu-di-jaksel