Salin Artikel

[KLARIFIKASI] Mobil Boks Berstiker KPU Diduga Bawa Formulir C1 untuk Dimodifikasi

Mobil boks tersebut diduga berisi formulir C1 yang hendak dimodifikasi.

Dalam video itu, dinarasikan bahwa ada oknum KPU diduga melakukan kecurangan dengan mendukung salah satu pasangan calon.

Namun, KPU Jakarta Timur membantah bahwa mobil tersebut merupakan mobil milik KPU atau ada kecurangan yang dilakukan.

Narasi yang beredar:

Video berdurasi 38 detik itu beredar di sejumlah media sosial, antara lain Twitter dan Facebook. Video itu disertai narasi:

"Tertangkap basah, supir dan aparat yg kawal langsung kabur, kejadian di Condet semalam. Panik berusaha mau ubah C1. Kalau mmg hasil QC sdh menang knp masih berusaha CURANG dimana mana?" tulis pengunggah, Senin (22/4/2019).

Selain itu, orang dalam video itu menyebutkan bahwa ditemukan sejumlah karung dengan dugaan barang bukti berupa formulir C1 yang hendak dimodifikasi.

"Ada mobil dari KPU yang merapat di kantor digital print yang tidak jauh dari GOR Balai Rakyat di mana kotak suara disimpan," ujar laki-laki yang ada dalam video.

Laki-laki tersebut juga menyampaikan, dalam video itu ada pihak tim advokasi dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) yang melaporkan peristiwa ini ke Bawaslu.

Penelusuran Kompas.com:

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video tersebut benar direkam di kawasan Condet, Jakarta Timur pada Senin (22/4/2019) dini hari.

Atas dugaan adanya dugaan kecurangan yang dilakukan pihak KPU, Ketua KPU Jakarta Timur, Wage Wardhana menyampaikan bahwa mobil boks itu bukan milik KPU.

Ia menyampaikan bahwa mobil boks tersebut milik kantor percetakan atau digital print tempat mobil terparkir.

"Ternyata faktanya itu mobil digital print pengangkut logistik dan memang faktanya digital print ini banyak menerima order dari KPU berbagai daerah," ujar Wage saat dikonfirmasi Kompas.com pada Senin (22/4/2019).

Wage mengungkapkan, stiker yang tertempel di badan mobil sengaja dipasang untuk kepentingan keamanan ketika mobil itu mengirimkan alat peraga kampanye (APK) ke sejumlah daerah di luar Jakarta, seperti Lampung, Konawe (Sulawesi Tenggara), dan lainnya.

Tak hanya itu, Wage juga memastikan tidak ada surat suara yang terangkut dalam mobil boks tersebut.

"Bisa dipastikan di sana tidak ada surat suara, tidak ada berita acara, dan lain-lain terkait sarana untuk mengubah suara itu tidak ada. Itu murni APK," kata dia.

Hingga kini, tiga buah stiker yang tadinya ditempel di badan mobil kini telah dilepas.

Tanggapan karyawan percetakan

Sementara itu, salah satu karyawan percetakan, Fikri (22), mengatakan bahwa ada sekitar 20 orang menuntut masuk ke ruangan percetakan.

Kemudian, para warga yang menggerebek itu pun mempertanyakan banyaknya spanduk bergambar capres nomor urut 01, Joko Widodo, dan tidak ada spanduk bergambar capres nomor urut 02, Prabowo Subianto.

"Ini kok banyaknya Jokowi, Prabowonya mana? Harusnya kan KPU netral. Mereka itu menganggapnya kami itu sepihak, padahal itu kan karena orderannya aja," ujar Fikri.

Lalu, 20 orang itu juga mengancam akan bertahan di ruko digital print sampai Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tiba, tetapi mereka membubarkan diri pada pukul 04.00 WIB sebelum Bawaslu tiba.

Sementara itu, karyawan lainnya, Arif (33) menyampaikan bahwa atas tindakan yang dilakukan sejumlah warga tersebut membuat dirinya kesal atas tuduhan mobil boks milik tempat kerjanya membawa formulir C1 yang hendak dimodifikasi.

"Mobil ini cuma buat mengangkut barang saja kalau spanduknya sudah selesai. Spanduk-spanduk caleg atau capres yang diorder nanti dikirim ke daerah-daerah," ujar Arif.

"Di sini cuma APK. Jadi kami enggak ada hubungannya dengan kecurangan surat suara. Media mesin kami itu spanduk yang bahannya beda," kata dia.

(Sumber: Kompas.com/Ardito Ramadhan)

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/23/11415761/klarifikasi-mobil-boks-berstiker-kpu-diduga-bawa-formulir-c1-untuk

Terkini Lainnya

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Megapolitan
Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Megapolitan
4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

Megapolitan
Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Megapolitan
Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Megapolitan
Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Megapolitan
Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Megapolitan
Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Megapolitan
Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya 'Ngikut'

Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya "Ngikut"

Megapolitan
Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Megapolitan
Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Megapolitan
HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke