Salin Artikel

Pedagang yang Ditertibkan di Depok Mengaku Setor Rp 1,5 Juta untuk Sewa Lapak

Di tengah para petugas yang menertibkan para pedagang tersebut, Wanto, salah satu pedagang makanan, protes.

Ia menganggap pembongkaran tersebut tidak adil lantaran tidak ada pemberitahuan sebelumnya.

Menurut dia, kios yang baru ditempati tersebut pun tidak mengganggu ketertiban umum, terutama para pejalan kaki meskipun berdiri di atas trotoar.

“Saya kecewa saja tidak ada pemberitahuan dulu. Saya dagang sudah dari puluhan tahun pas kios di dalam Stasiun Depok Baru, kalau di sini memang baru dibangun tiga bulan lalu. Saya pulang kerja kaget dapet kabar dari istri kiosnya dibongkar,” kata Wanto saat ditemui di lokasi pembongkaran, Rabu (24/4/2019).

Ia mengaku sudah menyetorkan uang kepada koordinator lapak sebesar Rp 1,5 juta untuk menyewa kios tersebut.

“Setahunnya variasi tergantung luas lapaknya, kalau saya Rp 3 juta per tahun ke koordinatornya yang juga pengelola parkir, tetapi karena saya sudah feeling, ini belum permanen, makanya saya bayar Rp 1,5 juta dulu,” ucap Wanto.

Wanto mengatakan, tiap malam ia didatangi oleh koordinator yang menagih uang keamanan dan uang listrik.

“Dimintain uang Rp 5.000 kalau tiap malam buat uang keamanan dan listrik. Kadang juga ditagihin buat lunasin uang kios,” kata dia.

Sementara itu, Emak, istri dari Wanto, mengaku kebingungan setelah kiosnya dibongkar. Dia tak tahu harus berjualan di mana lagi.

“Bingung mau ke mana habis ini di depan ditertibin. Di sini juga, duit udah tidak ada, kios dibongkar juga, begini amat rasanya jadi orang kecil,” kata Emak.

Sebelumnya, Kasi Ketentraman Masyarakat dan Ketertiban Umum (Transmastibum) Satpol PP Depok Agus Muhammad mengatakan, para pedagang tersebut sudah diberikan pemberitahuan sebelumnya sejak Desember 2018 lalu dan telah dilakukan penertiban sebelum ini.

“Kami atas seizin pimpinan melakukan penertiban ini. Kalau misalnya masih seperti ini (berdagang) kami kenakan sanksi tindak pidana ringan (tipiring),” ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/24/20024531/pedagang-yang-ditertibkan-di-depok-mengaku-setor-rp-15-juta-untuk-sewa

Terkini Lainnya

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke