Salin Artikel

Penumpang: Enggak Rugi Tarif MRT Normal, daripada Naik Taksi Rp 60.000 dan Macet

Harga tarif MRT saat ini berkisar Rp 3.000 hingga Rp 14.000.

Terpantau pukul 09.00 stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan ramai oleh para pengguna MRT. Beberapa orang ada yang mengantre beli tiket dan ada pula yang turun di stasiun MRT.

Salah satu pengguna MRT bernama Dessy Fransisca mengaku mengetahui adanya pemberlakuan tarif normal ini. Dia menilai tarif yang sekarang cukup memberatkan dirinya sebagai penumpang.

"Menurut saya kalau buat pulang pergi harga segitu mahal, padahal jaraknya enggak terlalu jauh," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (13/5/2019).

Dia merasa keberatan karena harus merogoh kocek Rp 28.000 untuk pulang pergi dari Lebak Bulus menuju Bundaran HI. Bahkan dia mengaku lebih memilih naik bus transJakarta yang tarifnya tidak naik turun.

"Oh iya pasti orang lebih milih ke transjakarta yang harganya flat mau sampai mana juga, cuman beda waktu saja," katanya.

Lain hal dengan Christina. Wanita yang bekerja di kawasan Sudirman ini mengaku tidak keberatan dengan harga normal yang diterapkan pihak MRT.

Menurutnya, besaran harga tersebut sebanding dengan kenyamanan dan fasilitas yang disediakan MRT kepada masyarakat.

"Menurut saya enggak rugi karena kalau dilihat dari efisiensi nya, jelas MRT lebih efisien dari bus transJakarta atau pun mobil pribadi karena saya tahu seberapa macetnya kalau dari daerah Lebak Bulus ke Bundaran HI," ujar dia.

Bahkan sebelum ada MRT, harus merogoh kocek sebesar Rp 60.000 untuk naik taksi dari kawasan Lebak Bulus menuju Bundaran HI.

"Jadi sebelum ada MRT ya naik taksi itu bisa Rp 60.000-an kalau lancar banget. Kalau enggak lancar di atas Rp 60.000," terangnya.

Hal yang sama juga dikatakan Rentama. Wanita yang bekerja di salah satu kantor pemerintahan ini juga tidak terlalu bermasalah dengan kenaikan tarif MRT.

"Buat tarif normal untuk fasilitas yang memadai dan memuaskan untuk saat ini tarif tersebut cukup relatif. Untuk saat ini tarif sebesar itu oke oke saja. Yang penting bisa tepat waktu dan enggak harus macet-macetan lagi," katanya.

Untuk melakukan pembayaran perjalanan dengan MRT Jakarta, masyarakat dapat menggunakan Kartu Jelajah Single Trip yang dapat dibeli di loket dan mesin tiket otomatis di setiap stasiun MRT Jakarta.

Selain itu, masyarakat juga dapat menggunakan kartu JakLingko serta kartu uang elektronik bank yang diterbitkan oleh Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Central Asia (BCA), dan Bank DKI untuk menumpangi MRT Jakarta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/13/11555871/penumpang-enggak-rugi-tarif-mrt-normal-daripada-naik-taksi-rp-60000-dan

Terkini Lainnya

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke