Salin Artikel

Pengelolaan Terminal Pulogebang yang Bikin Menhub Budi Karya Geram...

Hal tersebut disampaikan Budi seusai mendapatkan keluhan dari para operator bus yang merasa pengelolaan terminal tersebut belum maksimal.

"Saya akan kirim surat kepada (Pemprov) DKI. Kalau dia (Pemprov DKI) enggak ada perbaikan, kami ambil alih," ujar Budi, Jumat (17/5/2019).

Budi meminta para operator bus tak pindah dari Terminal Pulogebang. Pihaknya akan berupaya memperbaiki pelayanan di terminal tersebut.

Dikeluhkan ada terminal bayangan

Para operator bus disebut mengeluh karena adanya sejumlah terminal bayangan di sekitar Terminal Pulogebang.

Oleh karena itu, Budi berjanji menertibkan terminal-terminal bayangan tersebut. 

Budi meminta para operator bus mau berubah dalam peningkatan pelayanan kepada penumpangnya. 

“Maksudnya begini lho, kita berubah. Bapak-bapak (pemilik operator bus) juga berubah,” ucapnya.

Tanggapan Pemprov DKI Jakarta

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, ancaman Budi karya tersebut dilihat sebagai tantangan untuk menata dan mengelola terminal itu lebih baik lagi.

Sigit menyebut, pihaknya akan memperbaiki dan memberikan pelayanan terbaik di Terminal Pulogebang.

"Saya pikir tantangan untuk kami semua. Kami anggap tantangan kami memberikan pelayanan terbaik dengan apa, dengan angkutan Lebaran 2019 jauh lebih baik dari 2018," kata Sigit saat dihubungi, Sabtu (18/5/2019).

"Jadi kami enggak tahu tapi ada laporan PO kepada Pak Menhub seperti itu. Yang ingin kami informasikan bahwa sesuai dengan izin trayek yang diterbitkan oleh Ditjen Perhubungan PO yang beroperasi di Pulogebang adalah sebanyak 108 PO. (Sebanyak) 12 PO saat ini kena penurunan loket," ujarnya. 

Penurunan loket dilakukan lantaran ada PO yang menjual tiket tidak sesuai harga yang ditetapkan.

Hal itu kerap membuat masyarakat mengeluh dan merasa dicurangi.

"Ini sudah merupakan SOP-nya terminal, lalu kalau misalnya kami dapatkan laporan bahwa mereka tidak menurunkan penumpang di terminal tujuan," ujar Sigit. 

Bantah adanya terminal bayangan

Sigit juga membantah ada terminal bayangan di sekitar Terminal Pulogebang sebagaimana yang dilaporkan sejumlah PO kepada Budi.

"Terkait laporan yang disampaikan (tentang) terminal bayangan, saya pastikan di Pulogebang tidak ada terminal bayangan. Bahkan, sepanjang tahun 2019 ini, mulai 1 Januari 2019, kami sudah melaksanakan penindakan bus AKAP sebanyak 829 unit," tutur Sigit.

Tiga bus itu dinilai telah melakukan pelanggaran berat karena melakukan penyimpangan trayek.

"Tapi itu adalah bentuk hukuman yang maksimal pemprov bisa kerjakan. Nah ini juga yang menjadi satu concern kami karena, kan, kami enggak punya kewenangan itu. Harapan kami tentunya bagaimana kami bisa edukasi operator-operator ini," ujarnya. 

Ia menjamin pada mudik Lebaran tahun ini pelayanan di Terminal Pulogebang lebih baik dan tanpa terminal bayangan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/20/07564901/pengelolaan-terminal-pulogebang-yang-bikin-menhub-budi-karya-geram

Terkini Lainnya

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke