Perwakilan LMK Petogogan, Musliar Z Djamil, mengatakan bahwa tidak ada permintaan THR yang berujung cekcok antara pihak ormas dan warga.
"Intinya tidak benar ada ormas seperti yang diberitakan itu. Tidak ada cekcok keributan karena minta THR," ujar dia, Senin (3/6/2019) di Kantor Kelurahan Petogogan.
Pernyataannya membantah informasi dari Lurah Petogogan Sarwanto yang mengatakan bahwa ada ormas meminta THR dan cekcok dengan warga pada Kamis (30/5/2019).
Musliar datang dalam pertemuan antara warga dan pihak ormas pada saat itu. Dia menduga, lurah saat itu belum mendapatkan informasi jelas soal maksud pertemuan tersebut.
"Mungkin juga (belum dapat informasi). Karena kan dia (lurah) enggak hadir waktu pembicaraan hari Kamis. Pas malam itu kan dia enggak hadir, yang hadir cuma saya sama pihak ormas saja," ucap dia.
Menurut Musliar, yang terjadi saat itu merupakan silaturahim antara pihak ormas dan warga Petogogan. Dia bahkan menyebut keberadaan ormas cukup membantu warga setempat.
Sebab, menurut dia, ormas kerap mengadakan acara santunan dan buka puasa bersama.
"Ormas itu justru bergerak di bidang sosial. Bisa bersinergi dengan aparatur setempat," ucap dia.
Sebelumnya, Lurah Petogogan membenarkan ada ormas tertentu yang sempat meminta THR kepada pihak Telkom yang memangsang kabel di wilayahnya.
"Menurut pak ketua LMK (lembaga musyawarah kelurahan) telepon saya, ini agak setengah maksa mintanya sama Telkom," kata Sarwanto.
Namun, Sarwanto mengatakan, permasalahan tersebut telah diselesaikan secara musyawarah pada Kamis malam.
Pihak Lembaga Musyawarah Kelurahan Petogogan pun sudah turun tangan menengahi masalah tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/06/03/18231031/lmk-tak-ada-ormas-minta-thr-di-petogogan