JAKARTA, KOMPAS.com - Linawati (66), seorang pedagang sembako di Jalan Jati Bundar, Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang tampak terduduk lesu di depan warungnya sambil meratapi bangunannya yang habis dilalap si jago merah pada Minggu (30/6/2019) kemarin.
Linawati mengaku, kebakaran itu membuatnya merugi hingga lebih dari Rp 500 juta.
Ia bercerita, saat toko sembakonya terbakar, segelintir orang tidak dikenal memanfaatkan situasi itu untuk menjarah tokonya.
"Pas anak saya ke sini sekitar pukul 05.00 WIB, pintu gudang udah kebuka. Barang dagangan saya dijarah sama mereka, ada bumbu masak, terus barang sembako, kacang-kacang di dalam karung, minuman-minuman kemasan yang dikarung-karungin di belakang diambilin semua," ucapnya saat ditemui, Senin (1/7/2019).
Hanya beberapa barang yang tersisa yang dapat ia selamatkan hari ini untuk dijualnya. Menurut dia, saat kebakaran terjadi, toko sembakonya sudah dipenuhi sejumlah warga di depan dan belakang tokonya.
"Wah udah enggak keliatan lagi siapa yang jarah, pokoknya di depan udah penuh banget pas anak saya ke sini (toko),” ujar Linawati.
Ia menyayangkan, musibah yang menimpanya saat itu malah dimanfaatkan orang yang tidak bertanggung jawab.
Padahal, pada Jumat (28/6/2019) lalu ia baru saja menyetok barang-barang sembako di tokonya.
"Sedih banget sih, baru banget nyetok barang. Tapi mau gimana lagi ya, udah rencana Tuhan," kata Linawati.
Sama hal dengan Linawati, Bobby (63), pemilik toko sembako lainnya juga ikut dijarah orang yang tidak dikenal.
Ia mengatakan, dari kebakaran itu ia merugi hingga Rp 1 miliar. Meski tak tahu banyak barang dagangannya apa saja yang dijarah, ia mengaku telah mengikhlaskannya.
Menurut pemberitahuan para karyawannya, barang dagangan Bobi saat itu dijarah lewat pintu belakang dan depan tokonya.
"Ya saya dengar (barang dagangannya ada yang dijarah), tapi saya udah ikhlas lah. Toh juga udah tidak ada lagi yang tersisa dari toko sembako saya, kalaupun ada udah tidak bisa dijual lagi,” ujar Bobi.
Ia mengatakan, dirinya akan secepatnya membangun kembali toko sembakonya itu untuk menyambung hidup.
"Pastilah saya bangun lagi, semoga sih dapat bantuan dari pemerintah. Tapi kalau enggak ya buka toko kecil-kecilan dululah," kata Bobi.
Sementara Kapolsek Tanah Abang AKBP Lukman mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan terkait penjarahan tersebut.
Meski demikian, pihaknya akan menyelidiki siapa pelaku yang menjarah beberapa toko sembako itu.
“Belum kami terima laporan penjarahan itu. Kalau ada laporan demikian kami akan menyelidiki siapa pelakunya dan meminta keterangan para korban,” tuturnya.
Sebelumnya, kebakaran yang menghanguskan 66 bangunan milik warga di Jalan Jati Bunder, RT 16 Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Minggu (30/6/2019) dini hari diduga terjadi akibat korsleting listrik.
"Penyebabnya korsleting listrik, tapi kita belum tahu dari titik korsleting awalnya," kata Lurah Kebon Kacang, Aiman Abdul Latif, di Jakarta, Minggu.
Api menjadi cepat meluas karena sebagian besar bangunan yang terbakar merupakan bangunan semipermanen, selain itu daerah itu padat bangunan, rumah dan toko di lokasi kejadian dinding-dindingnya berdempetan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/01/13541561/cerita-korban-kebakaran-kebon-kacang-yang-tokonya-dijarah-orang-tidak