Salin Artikel

Setelah Wanita yang Bawa Anjing ke Masjid Dipastikan Idap Gangguan Jiwa

Hasil tersebut berdasarkan observasi tim dokter jiwa Rumas Sakit Polri Kramatjati selama dua hari itu, riwayat masalah kejiwaan SM dari rumah sakit jiwa (RSJ) yang menangani SM, serta dari kesaksian pihak keluarga SM.

"Sudah dipastikan (alami) gangguan jiwa, selain kami secara maraton dua hari ini observasi dan melakukan pemeriksaan dan dari medical record yang disampaikan ke kami," kata Kepala RS Polri Kramatjati Brigjen (Pol) Musyafak di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa.

SM diketahui juga kerap melakukan kontrol kondisi kejiwaan di sejumlah RSJ di daerah Bogor.

Disarankan berobat ke RSJ

Musyafak mengatakan, pihaknya menyarankan kepada penyidik dari Polres Bogor agar merujuk SM ke RSJ untuk diobati masalah kejiwaannya. Dia menyarankan SM dirawat di RSJ terdekat dari rumahnya supaya mudah dikontrol pihak keluarga.

"Dari hasil pemeriksaan dan observasi kemarin selama dua hari ya, itu kami akan beri masukan atau saran ke penyidik untuk tindak lanjut, dan dirawat di RSJ itu usulan kami. Adapun pelaksanaan tergantung penyidik," ujar Musyafak.

Polres Bogor sudah menetapkan SM sebagai tersangka dengan persangkaan Pasal 156a tentang penistaan agama.

Kapolres Bogor AKBP AM Dicky mengatakan, penetapan tersangka dilakukan atas dasar dua alat bukti yang cukup, yakni persesuaian keterangan serta barang bukti berupa pakaian dan alas kaki.

"Untuk proses hukumnya memang tetap dilaksanakan seperti itu. Ini 1x24 jam kami sudah menentukan tersangka, kemudian status penahanan dan kami jamin bahwa kasus ini tetap dilaksanakan penyidikannya sampai tuntas," ujar Dicky di Mapolres Bogor, Selasa.

Proses hukum berlanjut

Meski dipastikan alami gangguan jiwa dan sudah ditetapkan sebagai tersangka penistaan agama, proses hukum terhadap SM akan tetap berlanjut hingga ke pengadilan.

Pakar hukum pidana Abdul Fickar Hadjar mengatakan, proses hukum SM tetap berlanjut ke pengadilan karena pihak kepolisian terlebih dahulu menetapkan SM sebagai tersangka sebelum mengetahui SM dipastikan alami gangguan jiwa.

Pasal 44 KUHPidana menyebutkan, seseorang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara pidana jika cacat kejiwaan atau terganggu karena penyakit.

"Karena sudah ditetapkan sebagai tersangka, maka harus dihentikan penyidikannya dengan SP3 (Surat Pemberhentian Penyidikan), sedangkan yang dapat menjadi dasar menghentikan penyidikan adalah kurangnya alat bukti, tindakannya bukan peristiwa pidana melainkan perdata, tersangka meninggal dunia, (perkara) kedaluwarsa dan nebus ib idem atau sudah pernah diputus perkaranya," ujar Abdul.

Dalam kasus itu, polisi tidak bisa lagi menghentikan penyidikan karena tidak memiliki alasan sesuai aturan SP3 yang berlaku. Karena itu, nasib SM akan ditentukan di pengadilan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/03/11072231/setelah-wanita-yang-bawa-anjing-ke-masjid-dipastikan-idap-gangguan-jiwa

Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke