Salin Artikel

Melawan Saat Ditangkap, Pencuri Motor Ini Kena Tembak untuk Kedua Kalinya

JAKARTA, KOMPAS.com - Akibat melawan saat ditangkap, AF (24) dan GT (27) yang merupakan pencuri sepeda motor ditembak polisi di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.

Perlawanan itu terjadi saat polisi menangkap mereka saat sedang menjual sepeda motor curian kepada penadah yang bernama RH (40).

"Kedua pelaku saat akan ditangkap mencoba melawan. Makanya kita kasih tembakan di kaki," kata Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP Rachmat Sumekar di kantornya, Rabu (3/7/2019).

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan, Kompol Mustakim menuturkan, ini bukan kali pertama para pelaku tersebut ditembak polisi. Sebelumnya mereka juga sudah pernah ditangkap atas kasus yang sama.

"Bahkan itu pelaku (AF), sudah pernah ditembak juga kakinya. Dulu kaki kirinya, sekarang kaki kanannya," ucap Mustakim.

Selain menangkap tiga orang pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa delapan unit motor hasil curian, kunci letter T yang digunakan untuk mencuri, dan uang tunai Rp 1,6 juta hasil penjualan motor curian.

Sebelumnya diberitakan AF dan GT ditangkap setelah berulang kali melakukan aksinya dikawasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

Bahkan, kata RH, dalam sehari mereka bisa meraup tujuh hingga sepuluh sepeda motor dalam sehari.

Polisi menangkap RH yang merupakan penadah dari motor curian AF dan GT. Motor curian tersebut biasa dihargai RH Rp 2 juta permotornya.

AF dan GT dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. Mereka terancam hukuman maksimal 7 tahun penjara.

Sementara itu, RH yang berperan sebagai penadah dijerat pasal 480 KUHP tentang penadahan dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/03/16421831/melawan-saat-ditangkap-pencuri-motor-ini-kena-tembak-untuk-kedua-kalinya

Terkini Lainnya

Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke