Salin Artikel

Cerita Pencari Suaka di Trotoar Kebon Sirih, Menanti Tempat Tinggal dan Makan...

Sebelumnya, mereka mengungsi di Rumah Detensi Imigrasi Kalideres, Jakarta Barat selama 1,5 tahun lebih.

Mereka sudah menetap di depan Menara Ravindo dalam sembilan hari terakhir. Mereka beralasan tak lagi memiliki uang untuk menyewa tempat tinggal dan meminta United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) membantu mereka.

"Saya sudah sembilan hari di sini karena dari pihak Imigrasi tidak ada kejelasan hingga kini. Makanya kami minta bantuan pihak UNHCR," ujar Abdul Kadir, salah seorang pengungsi asal Somalia di Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2019).

Adapun, Kantor UNHCR memang terletak di Menara Ravindo. Abdul Kadir mengatakan Indonesia adalah negara yang aman untuk ditinggali. Itu alasannya ia dan keluarga memilih pindah ke Indonesia.

"Negara kami sedang tidak aman, perang di mana-mana. Kami pikir setelah kami tinggal di sini kami bisa aman," ucapnya sambil menunduk.

Hal yang sama disampaikan oleh Hatta, pengungsi asal Afganistan ini memilih hidup di Jakarta untuk mencari keamanan.

Sebab ketika di Afganistan setiap wanita harus terus berada di dalam rumah.

Ibu dua anak ini mengaku, makan hanya dari bantuan warga sekitar yang melintas di trotoar itu.

"Saya terkadang kelaparan, anak saya tidak ada susu padahal masih bayi. Kami hanya berharap orang-orang yang melintas di sini untuk makan," kata Hatta.

Tak banyak pilihan bagi Hatta dan pengungsi lainnya. Satu-satunya harapan adalah dengan tinggal di trotoar dan memohon UNHCR memberikan tempat tinggal bagi dia dan pengungsi lain.

"Kami hanya butuh satu kontrakan kecil, sedikit nasi, dan izin kerja. Setelah negara kami aman, kami akan kembali ke sana," ucapnya.

Pantauan Kompas.com, para pengungsi tampak tidur beralaskan kardus dan beratap terik sinar matahari. Mereka harus nyaman dengan suara klakson kendaraan yang melintas di Jalan Kebon Sirih itu.

Anak-anak bayi yang saat itu mengungsi pun rata-rata tidak memiliki susu.

Mereka mendapatkan banyak bantuan dari warga sekitar dan warga lainnya yang kebetulan melintas di Kebon Sirih.

Bantuan tersebut antara lain selimut, pakaian, nasi bungkus, tempat tidur, dan kerudung.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/03/18082551/cerita-pencari-suaka-di-trotoar-kebon-sirih-menanti-tempat-tinggal-dan

Terkini Lainnya

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Megapolitan
Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Megapolitan
Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Megapolitan
Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Megapolitan
Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Megapolitan
Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke