Salin Artikel

Kawasan Fatmawati yang Hampir Mati, Kini Hidup Kembali...

Kawasan Fatmawati, terutama di Jalan RS Fatmawati Raya merupakan salah satu ruas jalan utama di Jakarta Selatan.

Di sana juga terdapat rumah sakit besar yang amat tenar bernama Rumah Sakit Fatmawati.

Nama Fatmawati muncul ketika Fatmawati Soekarno yang saat itu sebagai Ibu Negara Republik Indonesia memberi gagasan untuk mendirikan sebuah rumah sakit khusus tuberkulosis bagi anak-anak.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI, 12 April 1961, fungsi rumah sakit berubah menjadi rumah sakit umum.

Pada tanggal 23 Mei 1967 Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu, meresmikan perubahan nama RSU Ibu Soekarno menjadi RS Fatmawati sekaligus pemberian nama Jalan RS Fatmawati Raya.

Sejak dahulu, daerah ini juga terkenal dengan rentetan pertokoan dan kulinernya yang beragam juga legendaris. Menjadikannya salah satu pusat niaga sibuk di Jakarta Selatan.

Namun, sebelum proyek MRT rampung, pembangunan tersebut membuat perekonomian kawasan Fatmawati lumpuh.

Langit Fatmawati kala itu keruh, mata terasa buram cokelat keabu-abuan akibat embusan tanah dan pasir yang terus mengepul dari proyek pembangunan bercampur asap knalpot kendaraan yang berdesakan.

Sinar matahari sangat terasa seperti di atas kepala akibat gersangnya daerah itu, aspal jalan kawasan Fatmawati pun bergelombang, ditambah penyempitan jalan karena dipagari pembatas proyek.

Adanya proyek tersebut membuat kawasan ini selalu macet, hampir tidak ada lagi ruang berhenti untuk mampir ke toko sekitar sehingga tidak sedikit toko-toko di sana gulung tikar.

"Wah, dahulu ini semua toko-toko tutup dipasangi tulisan besar-besar 'disewakan' ada yang 'dijual', ya, habis bagaimana, ya, kondisinya semrawut," kata Firman, warga Fatmawati yang telah tinggal di sana selama 36 tahun, Kamis (4/7), seperti dikutip Antara.

Pemerintah setempat pada tahun 2015 juga sempat melakukan pembongkaran toko-toko di area itu untuk membangun tiang-tiang besar setinggi kisaran 23 meter.

Tiang jalur MRT tersebut yang saat ini membentang dari wilayah Lebak Bulus hingga kawasan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan.

Proyek MRT rampung

Kurang lebih 5 tahun berlalu, proyek transportasi kebanggaan Jakarta saat ini pun rampung.

Pada hari Minggu (24/3/2019), Presiden RI Joko Widodo akhirnya meresmikan MRT.

Sebelumnya, Country Manager Rumah.com Marine Novita sempat berkalkulasi, menurut dia, terealisasinya MRT Jakarta fase 1 akan mendongkrak harga properti karena meningkatkan konektivitas, akses masyarakat, dan memangkas waktu perjalanan.

"Harga tanah dan aset properti di sekitar wilayah Jalan Thamrin, Sudirman, Blok M, Fatmawati, dan T.B. Simatupang yang dilalui jalur MRT ini akan terdongrak. Sementara itu, wilayah sekitar Lebak Bulus dan T.B. Simatupang bisa menjadi kawasan pusat niaga baru di Jakarta Selatan,” ujarnya.

Benar saja, setelah MRT beroperasi perekonomian daerah tersebut mulai hidup kembali. Salah satunya dirasakan oleh pemilik pujasera Warong Manado “Warman” Neta.

“Dampaknya luar biasa, banyak pengunjung yang berdatangan. Bahkan tenan-tenan yang saya sewakan ini langsung penuh,” ujar Neta sambil membelalakkan matanya bersemangat.

Pemilik pujasera di kawasan Fatmawati, tepat depan stasiun MRT Cipete Raya, Jakarta Selatan ini mengatakan, kebanyakan pengunjung datang tidak membawa kendaraan pribadi, tetapi turun dari stasiun MRT.

"Bahkan, mereka kadang datang berbondong-bondong. Ketika kereta sampai, semuanya 'kan turun bersamaan," tambahnya.

Selain Neta, ada pula Agus penjual makanan tidak jauh dari stasiun MRT Cipete Raya.

Ia menjajakan ragam makanan khas Jawa Timur, seperti lontong kupang, lontong balap, tahu tek, tahu campur, dan tahu petis.

Agus mengaku, pengunjung yang datang ke kedainya semakin ramai sejak proyek MRT rampung.

“Apalagi, malam lebih ramai, banyak juga bisnis-bisnis baru yang muncul di sekitar sini,” ucap Agus.

Sementara itu, pengguna MRT Nadia menunjukkan pernyataan yang senada. Setelah turun dari stasiun MRT Fatmawati, dia menyempatkan diri untuk mencari makanan di sekitar stasiun.

”Dahulu waktu MRT masih dibangun, saya naik ojek, jadi hanya melintas saja, malas berhenti soalnya macet. Sejak ada MRT, saya turun di sini (stasiun MRT Fatmawati) sekalian makan dahulu di dekat stasiun baru pesan ojek,” kata Nadia.

Museum Basoeki Abdullah

Dampak positif MRT juga dirasakan Museum Baseoki Abdullah, Cilandak, Jakarta Selatan berupa peningkatan jumlah pengunjung.

“Tentu ada peningkatan, misal yang tadinya sekitar 500 orang menjadi 700 orang, ya, masih proseslah,” kata Kepala Museum Basoeki Abdullah Maeva Salmah saat ditemui di kantornya, Kamis.

Lokasi museum yang merupakan bekas rumah mendiang Basoeki Abdullah, maestro pelukis Indonesia, sangat berdekatan dengan stasiun MRT Fatmawati sehingga jumlah pengunjung museum meningkat.

Bahkan, saat ini nama Museum Basoeki Abdullah sudah tertera pada stasiun MRT Fatmawati sebagai destinasi terdekat.

Selain tulisan pada stasiun MRT Fatmawati, terdapat pula dua mural besar bergambar mendiang Basoeki Abdullah pada tiang MRT. Mural tersebut sekaligus menunjukkan arah menuju lokasi museum.

Maeva berharap dengan adanya banyak informasi mengenai museum dan kemudahan akses akibat MRT, kunjungan museum Basoeki Abdullah terus meningkat.

Masa yang akan datang

Masalah lumpuhnya kawasan Fatmawati telah usai, perekonomiannya pun terus membaik berkat MRT.

Lima tahun mendatang, PT MRT Jakarta menargetkan pembangunan MRT fase 2 Koridor Bundaran HI sampai dengan Kota akan selesai.

"Fase 2 MRT sudah dimulai. Target kalau semua berjalan sesuai dengan rencana, sampai ke Kota itu akan diselesaikan pada tahun 2024," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar di Jakarta, Rabu (19/6).

Biaya anggaran Rp 22,5 triliun pun sudah disiapkan. Dana ini seluruhnya merupakan pinjaman lunak dari Jepang.

William menyebutkan sejumlah paket proyek MRT fase 2 sudah dimulai dan sedang dalam proses lelang, seperti pembangunan substation di Monas.

Proyek fase 2 MRT Jakarta Bundaran HI-Kota ini diperkirakan memiliki jarak sekitar 8,3 Km dan estimasi waktu tempuh sekitar 20 menit.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/06/06000091/kawasan-fatmawati-yang-hampir-mati-kini-hidup-kembali-

Terkini Lainnya

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke