Salin Artikel

Membuat Sodetan Bisa Jadi Solusi Kali Tegal Amba yang Kotor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Pelaksana UPK Badan Air Jakarta Timur Leo Tantino mengungkap solusi agar kondisi Kali Tegal Amba bisa menjadi lebih baik. Kata dia, membuat sodetan di kali tersebut adalah jawabannya.

Menurut Leo, dengan adanya sodetan dari aliran air kali atau waduk lainnya, hal itu bisa membuat Kali Tegal Amba yang kering dapat teraliri air sehingga sampah dan lumpur tebal bisa terbawa arus.

"Saran kami agar Kali Tegal Amba ini lebih bagus lagi adalah bikin terobosan, dibuka lah sedikit sodetan, artinya ada air yang mengalir, kemungkinan (dari Kanal Banjir Timur)," kata Leo di Kali Tegal Amba, Rabu (10/7/2019).

Leo menambahkan, rencana pembuatan sodetan di Kali Tegal Amba saat ini sedang dalam pembahasan pihaknya dan instansi pemerintahan terkait lainnya.

"Mudah-mudahan ke depannya bersatu padu untuk mengatur pembersihan kali Tegal Amba. Adanya kerja sama pihak terkait agar dapat menyelesaikan masalah ini. Sebab kalau hanya UPK Badan Air masalah ini tidak akan kelar," ujar Leo.

Adapun Kali Tegal Amba yang melintas tiga wilayah kelurahan ini merupakan kali buntu. Sehingga kali tergolong kering karena tak ada aliran air dari saluran lainnya.

Dengan adanya sodetan diharapkan Kali Tegal Amba bisa teraliri air dan sampah serta lumpur bisa tertutupi dengan air dan terbawa arus.

Sebelumnya, kondisi Kali Tegal Amba terpantau kotor dipenuhi sampah dan lumpur hitam. Bau tak sedap juga tercium dari kali.

Namun, Adapun berdasarkan pantauan Kompas.com, usai dibersihkan oleh petugas UPK Badan Air, kali nampak bersih dari sampah. Hanya saja lumpur yang tebal di dasar kali membuat kali terlihat hitam dan masih mengeluarkan bau tak sedap.

Rencananya pada Sabtu (13/7/2019) Pemprov DKI Jakarta akan lakukan pembersihan total kali yang melintasi tiga wilayah kelurahan itu dengan mengerahkan 450 personel gabungan dari berbagai unsur pemerintahan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/10/21284151/membuat-sodetan-bisa-jadi-solusi-kali-tegal-amba-yang-kotor

Terkini Lainnya

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke