"Tujuannya ada tiga (yaitu) pemeliharaan jalan, pembatasan volume kendaraan, dan keselamatan lalu lintas," kata Kepala Seksi Pengendalian Operasi dan Keselamatan Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Bambang Nurmawan, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/7/2019) malam.
Bambang menyebutkan, selama ini truk bertonase besar sering melintas di jalan arteri untuk menghindari kemacetan di simpang susun Cikunir menuju ruas Tol Jakarta-Cikampek.
Pasalnya, di sana sedang dilakukan pembangunan proyek nasional, yakni LRT Jabodebek, kereta cepat Jakarta-Bandung, dan tol layang Jakarta-Cikampek. Pada malam hingga dini hari, jumlah truk bertonase besar yang melintas di Kalimalang semakin banyak.
"Posisinya mereka masih nyolong-nyolong di atas pukul 21.00. Petugas kan standby sampai 21.00. Kalau pagi sampe jam 21.00, mereka mayoritas yang nyolong paling 3, yang nekat karena stres macet di tol. Malam hari, jelas lebih banyak," ujar Bambang.
Bambang memastikan bahwa pemasangan portal itu tak akan menyebabkan kemacetan lanjutan akibat insiden truk tersangkut. Sebab, portal yang hanya satu unit itu akan dipasang tepat di samping pintu tol.
"Nanti truk langsung diarahkan masuk lagi ke tol tempat dia keluar. Posisinya di samping pintu masuk tol Kalimalang 2. Sejajar dengan pintu tol. Jadi, ketika mereka keluar lalu putar arah, mau ambil Jalan KH Noer Ali pasti langsung lihat portal. Otomatis mereka langsung masuk kembali," kata dia.
"Hanya di situ saja. Di situ saja pengaruhnya sudah besar," imbuh Bambang.
Meski begitu, ia belum dapat memastikan kapan pemasangan dilakukan.
"Yang melaksanakan nanti PT KKDM sebagai penggarap proyek tol Becakayu. Posisinya sih mereka tinggal pasang," ujar Bambang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/11/11065561/halau-truk-besar-masuk-kalimalang-portal-akan-dipasang-di-pintu-keluar