JAKARTA, KOMPAS.com - Perampok Toko Emas Permata di Kabupaten Balaraja, Tangerang mengaku belajar cara-cara merampok dan melarikan diri dari Youtube.
Kapolresta Tangerang Kombes Sabilul Alif mengatakan perampok yang dia maksud adalah warga negara Malaysia bernama Muhammad Nazri Fadzil (26).
"Berbagai video dari Youtube dia saksikan untuk mempelajari teknik merampok dan melarikan diri," kata Sabilul di Polresta Tangerang pada Kamis (11/07/2019).
Nazri kemudian mengajak warga Malaysia lainnya, Muhammad Nur Iskandar, untuk melancarkan aksinya. Adapun, Muhammad Nur Iskandar merupakan residivis perampokan di Malaysia.
Setelah berdiskusi, keduanya sepakat untuk melakukan perampokan.
"Syaratnya, Nazri ini harus membiayai semua keperluan Nur Iskandar, lalu mereka sepakat," tambah Sabilul.
Diketahui, Muhammad Nazri Fadzil berasal dari keluarga mampu. Tapi, dia bercita-cita ingin menghasilkan uang sendiri.
Dia lalu meminta izin kepada kedua orangtuanya untuk bekerja di Jepang. Orangtuanya menyetujui dan memberikannya uang saku Rp 30 juta.
Merasa tak cukup, dia mengajak Muhammad Nur Iskhandar merampok untuk menambah biaya ke Jepang.
Nazri dan Nur Iskandar belum memberikan alasan memilih toko emas di Indonesia sebagai target perampokan. Ketika ditanya oleh polisi, Muhammad Nazri Fadzil menjawab karena dia menyukai travelling.
"Dia juga pernah ke Indonesia pada 2013 dan 2015, tapi memang tujuannya jalan-jalan," lanjut Sabilul.
Sebelumnya, aksi keduanya viral di media sosial karena melakukan perampokan di toko emas dengan nilai hingga Rp 1,6 Miliar pada 15 Juni 2019.
Kini, kedua tersangka itu masih berada di Malaysia dan ditahan oleh Polisi Diraja Malaysia (PDRM). Sebab, keduanya juga melakukan aksi perampokan di SPBU Kuala Lumpur dan Selangor pasca kembalinya dari Indonesia.
Karena keduanya melarikan diri ke negara asal, ada langkah-langkah diplomatik yang harus dilakukan polisi untuk menyelidiki kasus ini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/11/14430431/perampok-toko-emas-di-balaraja-belajar-merampok-dari-youtube