Salin Artikel

Warga Tak Curigai Klinik Aborsi di Tambun Selama Dua Tahun Beroperasi

BEKASI, KOMPAS.com - Warga Kampung Siluman, Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi mengaku terkejut Klinik Aditama Medika dekat kediaman mereka digrebek polisi pada Rabu (7/8/2019) lalu, dengan tuduhan melakukan praktik aborsi ilegal.

"Enggak pernah dengar kalau ada aborsi. Pernah ada ibu hamil yang perawatan sesar di sini. Sesarnya sih di tempat lain," ujar Iwan (55) pemilik toko kelontong yang terpaut 50 meter dari klinik saat ditemui Kompas.com, Senin (12/8/2019).

Pendapat serupa diakui Bowo (30), pedagang mie ayam yang berdagang dekat klinik tersebut.

Ia mengaku, tak pernah menaruh curiga pada klinik tersebut, termasuk tiga orang perawatnya. Andai ada praktik persalinan pun, ibu-ibu dengan hamil besar pasiennya.

"Enggak pernah dengar ada praktik aborsi. Saya kaget ada polisi banyak banget," ujar Bowo.

Warga mengaku, klinik merangkap rumah bersalin yang telah beroperasi dua tahun itu sehari-hari dikunjungi para pasien dengan keluhan umum.

Iwan, warga lain, mengaku pernah beberapa kali berobat di sana jika terserang demam, namun merasa ongkos berobat di sana agak mahal.

"Biasa lah, pasien demam berdarah, usus buntu, kencing batu. Klinik biasa, misalnya situ panas, dirawat gitu," ujar Iwan.

"Kalau orang kampung lagi banyak berobat, di sini ramai, ibaratnya nemenin," imbuhnya.

Beni (50), pedagang bebek goreng yang lokasinya persis di seberang Klinik Aditama juga heran jika klinik tersebut melakukan praktik aborsi ilegal.

Ia mengaku sering mengantarkan makanan ke klinik tersebut dan tak pernah menjumpai sesuatu yang mencurigakan.

"Obat-obatan sama kamar saja. Enggak ada yang mencurigakan. Dengar-dengar doang kemarin pasiennya dibawa (polisi), tiba-tiba digrebek saja," kata Beni.

"Ruangan bersalin ada juga. Ibu-ibu melahirkan di sana juga," tambahnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Tambun Kompol Rahmad Sujatmiko membenarkan informasi dari warga.

"Menurut pengakuan (tersangka) memang baru satu kali melakukan aborsi. Kita belum mendapatkan informasi lagi apakah klinik itu pernah menjalani rangkaian praktik aborsi ilegal sebelumnya atau tidak," ujar Rahmad kepada Kompas.com, Senin.

Kini, klinik tersebut telah dikelilingi garis polisi. Di dalamnya masih terdapat berbagai perabotan, termasuk dua unit sepeda motor.

Dalam penggrebekan Rabu lalu, polisi meringkus empat orang, termasuk seorang perempuan berinisial HM yang baru saja melakukan aborsi.

Tiga lainnya, yakni HF merupakan pemilik Klinik Aditama Dua, bidan berinisial MPN, dan teman dekat HM berinisial WS yang mengantarkannya ke klinik tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/12/12213491/warga-tak-curigai-klinik-aborsi-di-tambun-selama-dua-tahun-beroperasi

Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke