Salin Artikel

Terpental dari DPRD DKI, Hanura Jakarta: Biasa Saja...

Menurut Ongen, Ia memaklumi bahwa anggota Partai Hanura tak ada yang lolos. Menurut dia, itu konsekuensi di dunia perpolitikan.

"Biasa saja memang politik seperti itu. Mungkin persiapan kita kemarin juga tidak terlalu full. Saya tidak menyalahkan yang lain paling tidak nanti kita mempersiapkan diri kemudian bisa lebih baik di 2024," ucap Ongen saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/8/2019).

Ongen mengatakan bahwa banyak faktor yang membuat partainya kalah di DKI Jakarta. Termasik, kurang persiapan saat menjelang pemilu.

"Ya banyak faktor dan saya tidak perlu menyalahkan orang lain kemudian mungkin kita akan persiapan untuk jauh lebih baik," kata dia.

Belajar dari pengalaman ini, DPD Partai Hanura DKI Jakarta akan membenahi internal partai sampai ke tingkat terendah dan akar partai.

Hasil ini juga akan menjadi evaluasi dalam musyawarah nasional Partai Hanura.

"Secara menyeluruh, sampai dengan tingkat terendah akan dibenahi nanti kita buat dalam munas ke depan musda muspida daerah menjadi evaluasi besar di dalam partai hanura," lanjutnya.

"Terus mempersiapkan kader-kader yang militan dan paham bagaimana berpolitik dan tidak sekadar masuk untuk memanfaatkan politik sebagai kepentingan pribadi," tutup Ongen.

Sebelumnya, Partai Hanura tidak mendapat kursi di DPRD DKI periode 2019-2024. Partai pimpinan Oesman Sapta Odang alias OSO itu kehilangan 10 kursi DPRD DKI.

Hal itu berdasarkan ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta terkait jumlah kursi yang diperoleh partai peserta pemilihan legislatif periode 2019 - 2024, Senin (12/8/2019).

Untuk pileg DPRD DKI Jakarta, ada 106 kursi dari 10 daerah pemilihan. Tidak ada caleg Hanura yang lolos ke parlemen DKI.

Dalam Pileg 2014, Hanura memperoleh 10 kursi di DPRD DKI atau masuk lima besar kursi terbanyak.

Sementara saat Pileg tingkat DPRD DKI 2019, Partai Hanura memperoleh 103.073 suara. Namun, perolehan suara tersebut tidak cukup untuk mendapat satu pun kursi DPRD DKI.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/13/14055661/terpental-dari-dprd-dki-hanura-jakarta-biasa-saja

Terkini Lainnya

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke