Salin Artikel

Begini Kondisi Kantor Sindikat Penjual Apartemen Fiktif di Ciputat

Kantor bercat biru muda yang sudah memudar itu berada di pinggir jalan. Spanduk besar bertulis "Kantor Pemasaran" terpampang menutupi sebagian dinding kantor. Di spanduk itu tertera nomor telepon. 

Maju sedikit mendekati gedung, terlihat meja dan bangku berantakan. Dinding kantor kini sudah diberi pita kuning oleh polisi (police line), yang menandakan tempat itu dalam penyelidikan polisi dan pihak yang tidak berpentingan dilarang masuk.

Faiz (37), perajin kayu di seberang kantor tersebut mengatakan, selama spanduk itu terpasang tidak ada aktivitas layaknya kantor pemasaran apartemen pada umumnya.

"Saya nggak tahu kalau gedung itu masih beroperasi. Saya kira sudah kosong lama, soalnya seperti nggak ada aktivitas aja di situ," ujarnya,, Jumat.

Faiz sudah menjalankan usaha di situ lebih dari lima tahun. Selama itu, ia mengaku belum melihat aktivitas pembangunan apartemen di belakang kantor tersebut.

"Saya gak pernah lihat tukang atau alat berat yang masuk gitu. Ya cuma gitu aja, seperti bukan kantor gitu. Tanah kosongnya juga ditutup aja. Kalau ada pembangunan kan dibuka. Misal ada truk masuk atau apalah," ujar dia.

Polisi dari Polda Metro Jaya telah menangkap tiga tersangka penjual apartemen fiktif yang mengaku berkantor di lokasi itu. Mereka adalah AS, KR dan PJ. Ketiganya telah menipu 455 orang dengan total kerugian mencapai Rp 30 miliar. 

AS dalam sindikat itu berperan sebagai direktur PT MMS yang didirikan tahun 2016. KR sebagai direktur utama dan PJ mengendalikan dua rekannya itu dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan fiktif dan penerima uang pembayaran dari para korban yang tertipu.

PT MMS itu tidak pernah mengajukan izin mendirikan bangunan (IMB) ke dinas terkait terkait usaha properti yang mereka klaim.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/23/21054941/begini-kondisi-kantor-sindikat-penjual-apartemen-fiktif-di-ciputat

Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke