Sebab menurutnya, indekos ala slepp box belum memiliki izin usaha dan izin mendirikan bangunan (IMB) yang dikeluarkan oleh PTSP (Pelayanan Terpdu Satu Pintu) DKI Jakarta.
Bahkan pihaknya berencana untuk menyegel indekos itu.
"Ini tidak ada izinnya (IMb dan izin usaha) itu yang kita cek makanya akan ditutup dan disegel," ujar Irwandi saat dikonfirmasi, Senin (2/9/2019).
Menurutnya, indekos itu sering disewakan harian sehingga penghuninya tak masalah jika ditutup.
Irwandi menilai indekos itu tidak manusiawi dan tak layak ditempati manusia.
"Saya lihat indekos di dalam ini sangat memprihatinkan, sangat tidak layak, dan saya rasa tidak manusiawi, jadi orang dalam satu kotak itu tidur di sana. Mereka tadi kita temukan penghuni baru kerja malam, numpang tidur disana. Dia memilih nginap di indekos ini karena bisa disewa harian Rp 50.000 jadi banyak pekerja malam," katanya.
Sementara, Camat Johar Baru Nurhelmi Savitri, mengaku tidak mengetahui soal adanya indekos ini.
"Sebenarnya pemilik bangunan waktu (membangun) tidak ketahuan ya. Biasa lah kan ditutup dulu. Tahu-tahu sudah jadi bangunan aja. Itu saya dari RT-RW ya," ujar Nurhelmi.
Nurhelmi mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan rencana untuk menyegel indekos ini.
Ia mengatakan, indekos itu akan disegel dalam proses tujuh hari mendatang.
"Sejauh ini kita akan proses penyegelan dulu selama tujuh hari mendatang," ucapnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat melakukan sidak terhadap indekos harian di kawasan Johar Baru.
Indekos ala sleep box ini banyak diincar para pendatang yang bekerja di pusat kota Jakarta.
Pantauan Kompas.com, tak ada plang atau tanda yang menunjukkan bahwa rumah tingkat tiga berwarna hitam itu merupakan kos-kosan.
Kamar-kamar yang disewakan berada di lantai dua.
Kamar atas berukuran 2x1x90 sentimeter, sementara kamar bawah berukuran 2x1,25x90 sentimeter.
Di dalam kamar itu sudah disiapkan kasur busa, bantal, lampu, dan stop kontak.
Disiapkan juga pintu yang dibentuk seperti jendela berbahan besi yang bisa digeser ke kiri dan ke kanan.
Di luar kamar itu juga sudah ada AC atau pendingin ruangan 2 PK yang disediakan untuk penghuni sleep box itu.
Namun jika kurang dingin, penghuni juga dapat membawa kipas angin sendiri di dalam kamar.
Para penghuni kamar di indekos ini juga harus menyusun barang-barangnya di atas kasur dengan rapi agar tidak berantakan tersenggol.
Kamar ini memang didesain untuk para pekerja yang sudah lelah dan menjadikan indekos itu hanya untuk tempat beristirahat.
Salah satu penjaga kosan itu, Shinchan, mengatakan bahwa kos disewakan Rp 50.000 per hari.
Untuk kamar atas disewakan dengan harga Rp 300.000 per bulan, sementara kamar bawah disewakan Rp 400.000 per bulan.
Biasanya rata-rata harga kosan atau kontrakan di Jakarta minimal Rp 500.000 hingga Rp 1 juta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/02/18035501/tidak-berizin-indekos-ala-sleep-box-segera-ditutup