Salin Artikel

Cerita Pesepeda Perempuan yang Kerap Dilecehkan Ketika Berkendara di Jakarta

"Kami mendorong penggunaan sepeda sebagai alat transportasi, bukan sekadar alat olahraga," ucap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9/2019).

Namun, tidak mudah bagi pesepeda melintasi jalanan Jakarta. Banyak faktor menjadi kendala, salah satunya keamanan.

Khususnya bagi kaum perempuan, menggunakan sepeda di Jakarta masih dianggap membahayakan diri.

Mereka kerap dilecehkan secara verbal maupun non verbal ketika melintas di jalan.

Seperti dialami Justitia Avila Veda. Ia rutin bersepeda menuju kantornya di kawasan Jakarta Pusat dari rumahnya di kawasan Pancoran.

Ia mengaku beberapa kali mengalami pelecehan seksual di jalan.

Padahal, perempuan 24 tahun ini baru saja beralih menggunakan sepeda dari sebelumnya menggunakan commuterline.

Ia merasa lelah melihat kejahatan seksual yang kerap terjadi di dalam gerbong.

“Saya pernah melihat wanita menangis di kereta karena dia bertindak tidak senonoh di kereta. Laki-laki itu lakukan ejakulasi depan wanita itu yang membuatnya menangis,” ujar Veda saat dihubungi, Sabtu (7/9/2019).

Namun faktanya, kini ia yang dilecehkan ketika bersepeda. Veda bercerita, ia pernah pulang larut malam dari kantornya menggunakan sepeda.

Saat itu, ia diikuti lalu dipegang bokongnya oleh pengendara motor di Jalan Pancoran.

Setelah melecehkan, pelaku langsung menancapkan gas motornya dengan kecepatan yang tinggi.

“Bokong aku disentuh. Aku ketakutan hingga akhirnya jatuh ke trotoar kena pagar,” cerita Veda.

Veda mengatakan, pengalaman pahit itu ia alami beberapa kali ketika bersepeda malam hari.

“Saat kejadian itu aku cuman bisa teriak, mau ngejar juga tidak bisa karena mereka naik motor,” katanya.

Selain dilecehkan, para pesepeda kerap diangggap pengganggu di jalanan oleh pengendara lain.

“Jadi aku suka kaya diserempet bahkan diteriakin karena lama bawa sepedanya,” katanya.

“Kalau di negara-negara lain mereka mendahulukan kendaraan non motor, tapi kalau di sini kalau udah lampu hijau mereka udah memencet bel karena sudah kelamaan. Karena dianggap menganggu ritme motor yang sangat cepat,” tutur Vida.

Pesepeda lain, Efi Sri Handayani, juga mengalami masalah yang sama.

Ia mengaku seringkali mendapat perilaku tak baik dari pengendara lainnya jika melintas menggunakan sepeda.

“Aku pernah malem-malem terus kaya dipepet gitu dan mareka godain aku lalu kabur,” kata Efi.

Kejadian tak mengenakkan itu terjadi berkali-kali. Ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Menurut mereka, pelecehan seperti itu bisa dicegah dengan adanya jalur khusus pesepeda yang seharusnya dibuat pemerintah.

Masalahnya saat ini, trotoar di banyak tempat di Jakarta sudah dirampas oleh pengemudi motor dan pedagang kaki lima.

“Menurutku sekarang ini tata kotanya malah disesuaikan dengan kendaraan motor maupun mobil aja. Liat aja DP (uang muka) rendah bisa beli kendaraan sehingga bertambahlah kendaraan tiap harinya,” kata Veda.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/10/05400031/cerita-pesepeda-perempuan-yang-kerap-dilecehkan-ketika-berkendara-di

Terkini Lainnya

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke