Salin Artikel

Mabes Polri Kembangkan Sistem Informasi untuk Pastikan Jumlah Korban Sebuah Bencana

Data hasil identifikasi korban meninggal itu akan digunakan oleh instansi-instansi terkait sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran data.

Kabid DVI Pusdokkes Polri Komisaris Besar Lisda Cancer mengatakan, data menjadi hal yang krusial bagi operasi tim DVI Polri ketika menghadapi suatu peristiwa, khususnya yang berkaitan dengan jumlah korban banyak.

Lisda menyebutkan, perbedaan data jumlah korban meninggal yang dirilis tiap-tiap instansi disebabkan belum adanya platform untuk pelaporan orang meninggal.

"Apalagi kalau korbannya banyak, itu banyak sekali instansi mengeluarkan data. Nah ini kadang-kadang datanya tidak sama. Misal instansi A mengeluarkan data jumlah korban meninggal 1.000 orang, instansi B 1.500 orang. Nah ini kan menimbulkan pertanyaan kenapa tidak sama, masyarakat juga kan ingin tahu," kata Lisda saat peluncuran platform Data dan Informasi Disaster Victim Identification (DI-DVI), di Bogor, Selasa (10/9/2019).

Lisda menjelaskan, mekanisme kerja dari sistem data itu adalah satu pintu. Artinya, Polri bertugas mengolah data korban dalam suatu kejadian yang nantinya bisa digunakan oleh siapa saja.

Ia menambahkan, saat ini masyarakat sudah bisa mengakses data tersebut melalui website dvi-indonesia.polri.go.id.

"Data ini bisa diakses siapa saja, sifatnya realtime. Ini sudah bisa diaplikasikan," kata Lisda.

Semua data yang telah diolah tim DVI sudah terhubung dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Kesehatan, dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).

"Jadi kami ini ngolah data mentahnya, artinya kalau ada orang meninggalnya 100 ya 100 data. Nanti data matangnya ini yang akan diambil oleh BNPB, Kementerian Kesehatan. Sedangkan Disdukcapil ini berhubungan dengan data antemortem (sebelum meninggal)-nya," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/10/17350521/mabes-polri-kembangkan-sistem-informasi-untuk-pastikan-jumlah-korban

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke