Salin Artikel

Anies Bersyukur Petugas Ambulans DKI Bebas Setelah Sempat Ditahan Polisi

Mereka sempat ditahan setelah ambulansnya diamankan polisi saat kerusuhan di sekitar Gedung DPR/MPR, Kamis dini hari. Saat digelah polisi, di dalam ambulans terdapat batu dan bensin. Batu dan bensin itu diduga untuk bahan bom molotov.

Menurut polisi, dalam pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa batu dan bensin dalam ambulans itu milik demonstran yang berlindung di mobil itu.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyambut tiga petugas ambulans yang sudah bebas di kantor Dinas Kesehatan DKI.

"Alhamdulillah, wa syukurillah... ?Syukur yg mendalam, ketiga petugas Ambulans Gawat Darurat dari Puskesmas Kec. Pademangan yg sempat ditahan oleh Polda Metro Jaya telah kembali pulang," tulis Anies dalam keterangan foto dan video yang diunggah di akun Instagram-nya, @aniesbaswedan, Kamis malam.

Dalam video yang diunggah Anies, dahi seorang petugas yang mengenakan kaus warna kuning tampak diperban. Anies menghampiri petugas tersebut, yang sedang duduk di kursi.

"Enggak usah bangun, enggak usah bangun," kata Anies.

Dari kursinya, petugas itu menyalami dan memeluk Anies. Anies pun mengelus-elus punggung petugas laki-laki itu. Anies juga berbincang dengan petugas yang mengenakan kaus abu-abu.

Dalam fitur Instagram Story, Anies menyalami dan merangkul petugas lain yang mengenakan kaus garis-garis. Petugas itu terisak saat dirangkul dan berbincang dengan Anies.

Anies menyampaikan, tiga petugas ambulans itu langsung diperiksa kesehatannya setelah dibebaskan polisi.

Anies mengapresiasi polisi yang telah membeberkan fakta soal ambulans itu.

"Apresiasi kepada Polda Metro Jaya yg telah mengungkapkan fakta sebenarnya bahwa, tidak seperti yang disebarberitakan sebelumnya di sosmed, ambulans Pemprov DKI dan PMI Jakarta memang senyatanya tidak membawa batu dan bensin di dalamnya. Mereka menjalankan tugas dengan mengikuti protap," tulis Anies.

Pada Kamis sore itu, Anies juga memberi arahan kepada para pegawai Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Arahan Anies terekam dalam fitur Instagram TV akun Dinas Kesehatan DKI, @dinkesdki.

Anies menyebutkan, para pegawai Dinas Kesehatan telah menjalankan tugas kemanusiaan saat unjuk rasa mahasiswa dan pelajar yang berujung rusuh. Mereka memberikan pelayanan medis kepada siapa pun, aparat polisi, warga, hingga demonstran.

Tak akan ditinggalkan

Anies meminta para pegawai Dinas Kesehatan DKI untuk selalu menaati prosedur saat bertugas.

"Jangan pernah khawatir, jangan pernah gentar, ketika SOP (standard operating procedure) diikuti, maka itulah perlindungan terkuat kita," kata Anies kepada para pegawai Dinas Kesehatan.

Di hadapan para pegawai Dinas Kesehatan, Anies menyatakan Pemprov DKI akan selalu menjaga mereka yang sedang bertugas di lapangan. Sebab, mereka bertugas atas nama Pemprov DKI.

"Jangan pernah khawatir ditinggalkan, tidak, akan terus dibantu, akan terus ditopang, dan bila ada masalah, kami akan membela Bapak Ibu sekalian. Itu dipastikan," ujar Anies.

Enam mobil ambulans sempat diamankan di sekitar Gedung DPR/MPR pada Kamis dini hari lantaran di dalamnya ditemukan batu dan bensin. Rinciannya, lima unit ambulans milik Palang Merah Indonesia, dan satu unit ambulans milik Pemprov DKI.

Polisi kemudian menyatakan bahwa batu dan bensin dalam sejumlah ambulans itu milik para demonstran yang berlindung di dalam mobil-mobil tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/27/08270401/anies-bersyukur-petugas-ambulans-dki-bebas-setelah-sempat-ditahan-polisi

Terkini Lainnya

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke