Salin Artikel

Perjalanan Bagus Putra Mahendra, Demonstran yang Tak Akan Pernah Sampai ke DPR...

JAKARTA, KOMPAS.com - Siswa kelas XI SMA Aljihad Jakarta Utara, Bagus Putra Mahendra (15) seharusnya berangkat ke sekolah pagi ini.

Berangkat dengan setumpuk PR yang sudah dikerjakan, bertemu teman–teman sepermainan di sekolah, dan pulang dengan segudang kisah yang mau dia ceritakan kepada orangtuanya

Namun hal itu tidak akan pernah terjadi. Semua karena peristiwa pada Rabu (25/9/2019) itu, dia memilih untuk ikut berdemo ke depan Gedung DPR. Namun siapa sangka, Bagus malah mengantar nyawa.

Pada pagi terakhir Bagus itu, dia mengawali aktivitas dengan rutinitas yang biasa. Dia pergi ke sekolah dengan seragam pramuka lengkap dan sepatu hitamnya. Kepada sang ibu, Bagus meminta izin pulang agak lama karena mau bermain sama teman–temannya.

Tanpa rasa curiga, sang ibu pun mengizinkan anaknya. Bahkan, anak ketiga dari empat bersaudara ini sempat meminta uang jajan tambahan kepada sang ibu.

Itulah pengakuan yang diberikan bibi dari Bagus, Fina Indah Sari (29), saat ditemui di rumah duka di kawasan Warakas, Jakarta Utara, Kamis (26/9/2019).

Dia pun mencium tangan sang ibu pertanda untuk meminta restu dan doa agar selamat sampai sekolah. Siapa sangka, itu adalah cium tangan terakhir sebelum Bagus menghadap Tuhan.

Bagus berangkat dengan sepeda motornya. Namun tidak ada yang tahu apakah dia benar benar sampai ke sekolah.

Yang pasti, dia dan teman–temannya yang lain berniat ikut demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta Pusat.

Sepeda motor dan tas sekolahnya pun dia titipkan di rumah temannya. Dia ikut long march menuju Gedung DPR dengan teman sejawat.

Nahasnya, belum sampai ke Gedung DPR/MPR, Bagus sudah tertimpa kecelakaan. Saat berjalan di Jalan RN Martadinata, Jakarta Utara, badannya tertabrak truk trailer yang sedang melintas. Peristiwa itu terjadi pukul 16.30 WIB.

Kabar itu langsung diterima oleh keluarga bagaikan petir di siang bolong. Mereka langsung menuju Rumah Sakit Sulianti Saroso tempat Bagus dilarikan pascakecelakaan. Sayangnya, nyawa Bagus sudah tidak tertolong lagi.

Mungkin Bagus tidak tahu persis apa sebenarnya yang dituntut dalam demonstrasi tersebut. Dia mungkin hanya terpanggil untuk terlibat dalam bentrok dengan polisi pascamelihat aksi para seniornya di bangku kuliah.

Bisa juga Bagus sebenarnya betul-betul mengerti apa yang diperjuangkan dalam demo beberapa hari terakhir.

Namun langkah kaki Bagus tidak pernah sampai ke depan Gedung DPR.

Kini jenazah Bagus sudah dibawa pihak keluarga ke Brebes, Jawa Tengah untuk dimakamkan.

Dugaan dikejar polisi

Kabar meninggalnya Bagus beredar di media sosial. Namun dalam postingan yang beredar itu, polisi disebut-sebut menjadi penyebab kematian Bagus.

Bagus disebut tewas tertabrak. Dia disebut tertabrak karena lari dikejar oleh aparat.

Namun polisi membantah hal itu. Polisi mengatakan kejadian yang menimpa Bagus merupakan murni kecelakaan.

"Tidak ada aparat yang mengejar saat kejadian," ujar Plt Kanit Lakalantas Polres Jakarta Utara Ipda Farmal saat dikonfirmasi, Kamis (26/9/2019).

Farmal mengatakan peristiwa itu bermula ketika sebuah truk kontainer sedang melaju di Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara, kemarin.

"Trailer B 9417 QZ pengemudi sodara Ruhendi melaju dari arah barat ke timur di Jalan RE Martadianata tepatnya sebelum jembatan goyang wilayah Pademangan, Jakarta Utara," kata dia.

Sopir diduga kurang hati-hati sehingga truk yang dibawanya menabrak Bagus. Ketika itu, Bagus sedang berjalan dari arah selatan menuju utara.

Bagus mengalami luka parah di bagian punggung akibat kecelakaan tersebut. Bagus pun sempat dibawa ke RS Sulianti Saroso untuk penanganan lebih lanjut.

Namun, nyawa Bagus sudah tidak bisa ditolong lagi dan dinyatakan tewas pukul 16.30 WIB.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/27/09423811/perjalanan-bagus-putra-mahendra-demonstran-yang-tak-akan-pernah-sampai-ke

Terkini Lainnya

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke