Salin Artikel

Warga Billy Moon Duren Sawit Pasang Spanduk Tolak Pembangunan KUA di Wilayahnya

Pantauan Kompas.com di lokasi, spanduk bertuliskan "Kami Warga RW 010 Pondok Kelapa, Menolak Pembangunan KUA di Wilayah Kami" sudah terpasang di gerbang masuk Komplek tersebut.

Spanduk juga dipasang di Kantor Sekretariat RW 010 dan di sejumlah titik lingkungan RW.

"Iya betul warga sini menolak pembangunan KUA. Itu lokasi lahan yang katanya mau dibangun KUA di RT 05, dekat masjid. Katanya kan ini lingkungan perumahan, kalau ada kantor itu aksesnya kan tidak menunjang, saya detailnya kurang paham," kata salah seorang petugas keamanan setempat yang tidak mau disebut namanya, Jumat (4/10/2019).

Adapun tanah di lahan yang rencananya akan dibangun KUA itu, terdapat papan informasi yang menyebut bahwa tanah tersebut milik Kementerian Agama Republik Indonesia.

Tertulis juga bahwa tanah itu memiliki luas 7.892 meter persegi.

Belum ada pembangunan apapun di lahan tersebut. Kondisi saat ini, lahan nampak terlihat asri karena ditanami berbagai macam tumbuhan seperti singkong.

"Kemarin banget (Kamis, 3 Oktober 2019), (Pengurus RW) baru dipanggil ke Kantor Wali Kota Jakarta Timur. Kita ngawal kemarin. Emang nolak sudah lama sekitar tiga bulan yang lalu lah," ujar petugas keamanan tersebut.

Salah satu warga Billy Moon RW 10, Ahmad Husein Alaydrus sebelumnya mengatakan, warga menolak pembangunan karena lahan yang digunakan merupakan ruang terbuka hijau (RTH).

"Ini sudah enggak benar, masa pemukiman warga bisa dijadikan perkantoran. Apalagi perkantoran pemerintah," kata Alaydrus di Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (2/10/2019), seperti dikutip Tribun Jakarta.

Mantan anggota DPRD DKI itu menuturkan, kantor pemerintah tak seharusnya berada di perumahan yang tak dilalui akses angkutan umum sebagaimana kantor lainnya.

"Sejak saya menjabat sebagai anggota Dewan, sesuai perda DKI ruang terbuka itu adalah 80 persen dan 20 persen untuk pembangunan. Kenapa sekarang jadi 70-30," ujarnya.

Alaydrus menuturkan, warga sepakat melayangkan mosi penolakan lewat pengurus RW 10 yang ditujukan ke Gubernur DKI Anies Baswedan.

Hal paling dikhawatirkan warga dari pembangunan, yakni pemerintah menggusur rumah mereka guna membangun Kantor KUA.

"Kami sangat mengharapkan surat kami dibalas Gubernur Anies agar pembangunan itu tidak berlangsung," tuturnya.

Sementara itu, Ketua RT 05 Hendra Gunawan mengatakan, pihaknya juga khawatir kenyamanan warga Komplek Billy Moon terganggu akibat aktivitas perkantoran.

Dalam mosi penolakan yang ditujukan ke Anies, Hendra menyebut sudah ratusan warga RW 10 membubuhkan tanda tangan menolak pembangunan.

Hingga kini, Kementerian Agama juga belum bisa dikonfirmasi terkait tindaklanjut kasus tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/04/13582851/warga-billy-moon-duren-sawit-pasang-spanduk-tolak-pembangunan-kua-di

Terkini Lainnya

Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Si Kribo Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Si Kribo Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke