Salin Artikel

Menantu Elvy Sukaesih Berhenti Rawat Jalan di RSKO Cibubur dan Kembali Terjerat Narkoba

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Basurrah yang ditangkap polisi pada Sabtu (5/10/2019) lalu disebut kerap mangkir atau tak mengikuti sepenuhnya program rawat jalan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur.

Kepala Instalasi Humas dan PKRS, drg Bagus Ario Wibowo mengatakan, Muhammad Basurrah seharusnya melakukan kontrol atau rawat jalan hingga bulan Agustus 2019.

Pasalnya, saat ditangkap karena terbukti jadi pelaku penyalahgunaan narkotika pada Februari 2018 lalu, dia diharuskan menjalani rehabilitasi di RSKO Cibubur.

"Dokter menganjurkan dia dirawat jalan sampai bulan Agustus 2019. Tapi dia terakhir datang ke RSKO untuk rawat jalan bulan Mei 2019 ini," kata Bagus di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (6/10/2019).

Program rawat jalan dianjurkan karena Muhammad Basurrah telah menyelesaikan rehabilitasi yang memerlukan izin BNN dan penyidik Dirresnarkoba Polda Metro Jaya.

Bagus menuturkan, dokter RSKO menganjurkan Muhammad Basurrah dirawat jalan agar sepenuhnya lepas dari kecanduan sabu yang dikonsumsi sebelum menikah dengan putri pedangdut Elvy Sukaesih, Dhawiya Zaida.

"Kalau proses rehabilitasi sudah selesai, tapi dokter menyarankan dia dirawat jalan. Biar kondisinya bisa terus dipantau," ujarnya.

Perihal alasan Muhammad Basurrah berhenti mengikuti rawat jalan, Bagus mengaku tak tahu pasti alasan menantu Elvy Sukaesih itu.

Menurut dia, pihak RSKO telah menyelesaikan kewajiban merehabilitasi Muhammad Basurrah sesuai perintah polisi dan memberi anjuran rawat jalan.

"Untuk berapa lama direhabilitasi saya enggak ingat. Tapi prosesnya sudah selesai, cuma rawat jalannya saja yang belum. Saya juga enggak tahu kenapa dia enggak datang lagi untuk rawat jalan," tuturnya.

Perihal apakah Muhammad Basurrah bakal kembali menjalani rehabilitasi di RSKO Cibubur seperti sebelumnya, Bagus belum dapat memastikan.

Pasalnya permohonan asesmen rehabilitasi butuh persetujuan BNN dan harus melalui serangkaian proses sehingga butuh waktu.

BNN pun hanya menyetujui pelaku penyalahgunaan narkotika bagi pemakai, sementara pelaku setingkat bandar narkoba tak mendapat rehabilitasi.

"Waktu direhabilitasi dulu kan dia hanya pemakai, makannya bisa. Kalau sekarang kami belum tahu kasusnya. Dari polisi juga harus melakukan penyelidikan juga kan," lanjut Bagus.

Sebagai informasi, Muhammad Basurrah, Dhawiya, kakak lelaki Dhawiya, Syehan, dan iparnya Chauri Gita ditangkap polisi karena kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu pada 16 Februari 2018 lalu.

Kemudian Muhammad dan Dhawiya yang sama-sama harus menjalani rehabilitasi di RSKO Cibubur resmi menikah di kawasan di Jakarta Timur pada 29 Maret 2019.

Tanggapan pihak RSKO

Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur menyesalkan penangkapan Muhammad Basurrah yang ditangkap karena kasus penyalahgunaan narkotika.

Pasalnya meski sudah direhabilitasi sesuai rekomendasi BNN, Muhammad justru berhenti program rawat jalan yang dianjurkan dokter RSKO.

Hal ini disampaikan Kepala Instalasi Humas dan PKRS RSKO, drg Bagus Ario Wibowo saat dikonfirmasi terkait kasus penangkapan Muhammad Basurrah pada Sabtu (5/10/2019).

"Dari rumah sakit kalau habis rehabilitasi dianggap masih belum sembuh benar maka diharuskan rawat jalan. Nanti saat rawat jalan itu dikontrol. Apakah sudah benar-benar bebas (ketergantungan narkoba) atau enggak," kata Bagus di Jakarta Timur, Minggu (6/10/2019).

Berdasarkan catatan RSKO Cibubur, Muhammad dijadwalkan mengikuti program rawat jalan hingga bulan Agustus 2019.

Namun, pada Mei 2019 atau tak lama menikah dengan Dhawiya di akhir Maret 2019, Muhammad berhenti mengikuti program rawat jalan sesuai anjuran dokter RSKO.

"Dokter akan melihat, perlu sampai berapa bulan atau cuma sekali saja, atau enggak usah. Tapi kalau sampai suruh rawat jalan dokter masih berpikir kemungkinan, makanya dia rawat jalan," ujar Bagus.

Perihal pilihan berhenti mengikuti program rawat jalan, Bagus menuturkan tindakan tersebut tak menyalahi aturan karena bersifat rekomendasi.

Beda dengan rehabilitasi yang berdasarkan persetujuan BNN, rekomendasi rawat jalan berasal dari pertimbangan dokter atas kesehatan pasien.

"Iya (enggak menyalahi aturan). Tapi harusnya memang belum selesai, karena harus dilanjutkan sampai rawat jalan. Kita juga enggak tahu kenapa yang bersangkutan berhenti datang," tuturnya.

Sudah diintai polisi

Dua jam sebelum meringkus menantu Elvy Sukaesih, Muhammad Basurrah pada Sabtu (5/10/2019) anggota Dirresnarkoba Polda Metro Jaya sudah berseliweran di kediaman Elvy.

Ketua RT 06/RW 12 Ganda (63) mengatakan, sejumlah polisi berpakaian preman seliweran di sekitar Jalan Usaha, Kelurahan Cawang tempat Elvy dan keluarga tinggal.

"Awalnya pakai sepeda motor, mereka muter-muter di sekitar lokasi saja. Baru pas mau ditangkap datang mobil, tapi saya lupa mobilnya ada berapa," kata Ganda di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (6/10/2019).

Lantaran tahu mereka polisi sebelum mengenalkan diri, dia tak menegur anggota Dirresnarkoba Polda Metro Jaya yang seliweran di wilayahnya.

Meski keluarga Elvy termasuk warga RT 01/RW 05, Ganda mengaku sempat diminta mendampingi saat proses penangkapan dan penggeledahan.

"Jadi pas mereka bilang yang mau dibawa siapa, saya diminta dampingin," ujarnya.

"Tapi saya enggak mau, karena sudah beda RW. Kalau warga saya ya pasti saya dampingi," sambungnya.

Ganda menuturkan, Muhammad yang tahun lalu terjerat kasus serupa diamankan di Jalan Usaha sekira pukul 00.30 WIB bersama seorang rekannya.

Saat kejadian, Muhammad bersama seorang temannya, Moch Syafik sedang melintas di Jalan Usaha diringkus oleh lebih dari lima personel polisi.

"Yang temannya itu dijatuhkan polisi, mau diborgol begitu lah," tuturnya.

"Kalau Muhammadnya sendiri saya enggak lihat jelas, karena sudah dikerubungi," lanjutnya.

Setelah diamankan, Muhammad dan Syafik dibawa ke rumah Elvy yang saat kejadian sedang ditinggal nyaris semua penghuninya bepergian.

Kesaksian warga

Muhammad bin Anis B, menantu pedangdut Elvy Sukaesih kembali diamankan polisi pada Sabtu (5/10/2019) dalam kasus penyalahgunaan narkoba.

Dia ditangkap bersama seorang rekannya Moch Syafik sekira pukul 00.30 WIB di lingkungan kediaman Elvy, Jalan Usaha, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati.

Satu warga sekitar yang enggan menyebut nama mengatakan polisi yang bertugas kemarin sama dengan yang menangkap Muhammad tahun lalu dalam kasus serupa.

"Orangnya sama, Polisi dari Polda (anggota Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya) yang dulu pernah nangkap dia juga. Saya masih ingat mukanya," kata warga tersebut di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (6/10/2019).

Meski tak mengetahui pasti seluruh kronologis kejadian, menurutnya suami Dhawiya Zaida diamankan lebih dari lima personel Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya.

Menggunakan beberapa mobil, jajaran Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya masuk lewat pintu belakang kediaman Elvy dan lalu melakukan penggeledahan.

"Pakaiannya preman semua, kalau pas kejadian kemarin polisi yang pakai baju dinas cuman sedikit. Dari jam setengah 12 sudah ramai polisi sih," ujarnya.

Meski tak mengenal baik keluarga Elvy, warga sekitar Jalan Usaha heran saat tahu Muhammad kembali mengkonsumsi narkoba.

Terlebih hasil pemeriksaan urine menunjukkan Muhammad positif mengkonsumsi narkoba jenis sabu dengan barang bukti 1,07 gram.

"Kaget lah, masa dulu sudah ditangkap terus sekarang ditangkap lagi. Apalagi jarak waktunya enggak lama. Seperti enggak ada kapoknya saja," tuturnya.

Pantauan TribunJakarta.com di kediaman Elvy, kedua pagar rumah dengan bidang lahan leter L itu tampak tertutup rapat tanpa terdengar aktivitas. (TribunJakarta.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul UPDATE Kasus Narkoba Menantu Elvy Sukaesih: Berhenti Rawat Jalan di RSKO, Tak Patuhi Anjuran Dokter.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/07/08233671/menantu-elvy-sukaesih-berhenti-rawat-jalan-di-rsko-cibubur-dan-kembali

Terkini Lainnya

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke