Mulanya mereka menyiapkan dua akuarium yang diisi dengan segalon air laut yang keruh. Air itu diambil langsung dari laut perairan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Kemudian, petugas mengambil kerang hijau hidup dari ember yang sudah mereka siapkan. Kerang hijau itu dimasukkan ke salah satu akuarium yang berisi air keruh tadi.
Kurang lebih ada dua kilogram kerang hijau yang dimasukkan ke dalam akuarium tersebut.
Air yang ditaruh kerang hijau perlahan berubah menjadi jernih.
Setelah 45 menit kemudian, air yang tadinya kotor berubah menjadi bening. Hanya tersisa sedikit lumpur yang melekat di cangkang kerang hijau.
Berbeda dengan akuarium lainnya yang dibiarkan kosong. Air tetap berwarna kecoklatan dan kotor.
Salah seorang peneliti pencemaran laut bagian ekotoxicologi, Dwi Hindarti mengatakan, kerang hijau memang memiliki sifat menyaring air yang melewati mereka.
"Jadi cara hidup mereka (kerang hijau) memang filter feeder. Jadi ada beberapa cara, yakni filter feeder atau deposit feeder. Filter feeder itu dia menyaring air laut," ujar Dwi kepada wartawan di lokasi Ancol Taman Impian, Selasa.
Sementara itu, Manajer Konservasi PT Pembangunan Jaya Ancol Yus Anggoro Saputra menjelaskan bahwa percobaan itulah yang mendasar mereka menebar 3 ton kulit kerang pada Sabtu ( 7/10/2019) lalu.
"Satu kilogram kerang hijau itu dapat memfiltrasi 10 liter air laut dalam waktu satu jam," ujar Yus.
Sebelumnya sebanyak tiga ton kulit kerang hijau ditebar di Perairan Ancol, Jakarta Utara, untuk menjernihkan kembali perairan Teluk Jakarta melalui kegiatan Restorasi Kerang Hijau.
Kegiatan Restorasi Kerang Hijau dilakukan untuk menjernihkan kembali perairan Teluk Jakarta.
Program ini bagian dari program konservasi Ancol yang telah dilakukan sejak 2018 untuk mengembalikan keanekaragaman hayati Perairan Teluk Jakarta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/08/14255361/video-melihat-kemampuan-kerang-hijau-jernihkan-air-laut