Salin Artikel

Kilas Balik Kisah Akbar Alamsyah, Hilang Usai Demo di DPR, Ditemukan Koma, dan Meninggal Dunia...

Ia menghembuskan napas yang terakhir setelah koma selama 15 hari di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Akbar merupakan salah satu demonstran dalam demo ricuh itu. Setelah kericuhan, Akbar luka-luka.

Anak dari Ibu Rosminah ini harus dioperasi pada bagian kepala lantaran tempurung pecah hingga kena ke bagian syaraf.

Karena terkena syaraf itu, ginjalnya sempat rusak lantaran ada luka dikepalanya.

Awal keberadaan Akbar saat demo

Sebelum demo, Akbar sempat bertemu ibunya. Dalam pertemuan itu, ibunya mengaku sempat meminta Akbar agar tidak keluar rumah karena Jakarta yang saat itu sedang tidak kondusif.

Namun, sayangnya permintaan itu dilanggar Akbar. Ia dan dua temannya ikut menonton demo di kawasan Slipi.

Saat Akbar dan dua temannya tengah asyik menonton demo, tiba-tiba ia dihampiri aparat dari belakang.

Karena takut, Akbar dan dua teman lainnya pun melarikan diri ke arah yang berbeda.

Dua teman Akbar berhasil melarikan diri, sementara Akbar sejak saat itu tak diketahui keberadaannya.

Perjuangan mencari Akbar yang hilang

Keesokan harinya, Rosminah kaget karena rumah neneknya dihampiri oleh teman-teman Akbar.

Hatinya terpukul ketika tahu anaknya tak pulang bersama teman-temannya yang lain.

Dengan cepat, ia pun langsung mencari anaknya itu ke Polda Metro Jaya. Namun, sesampainya di sana, ia tak menemui anaknya dan diarahkan ke Polres Jakarta Barat.

Akhirnya, ia pun memeriksa keberadaan anaknya di Polres Jakarta Barat. Hanya nama yang tertera di polres saat itu, tetapi Akbar tak dia temui di sana.

Dia hanya bisa menitipkan makanan. Siapa tahu Akbar di dalam dan sedang kelaparan.

"Saya tidak dikasih tahu anak saya di mana dan yang jaga di sana malah minta saya datang lagi esok harinya untuk cari anak saya,” ucap Rosminah, Rabu (9/10/2019).

Akbar ditemukan kritis

Setelah pulang ke rumah, ia mendapat pesan berantai kalau anaknya tengah dirawat di Rumah Sakit Pelni pada hari yang sama.

Ia pun sempat heran kenapa nama anaknya ada di Polres Jakarta Barat, tetapi kenyataannya ada di Rumah Sakit Pelni.

Apa yang terjadi pada anaknya saat itu masih menjadi teka-teki baginya sendiri.

Tak mau ambil pusing, dia langsung menyusul anaknya ke Rumah Sakit Pelni.

"Nah pas saya mau nemuin anak saya ke Pelni katanya anak saya sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri," ucapnya.

Akhirnya ia pun menyusul anaknya di Rumah Sakit Polri. Di sana akhirnya dia bisa menemukan Akbar.

Betapa sedihnya Rosminah ketika melihat keadaan anaknya yang sangat menyedihkan.

"Wajah dan matanya lebam. Kepalanya sudah diperban katanya habis operasi tulang kepalanya yang patah," ucapnya.

Ia merasa ikut sakit menyaksikan kondisi anaknya.

"Saya langsung cium, peluk anak saya. Karena tidak kuat lihat anak saya yang keadaannya kaya orang penyakit tumor kepalanya besar semua gitu, akhirnya saya sempat pingsan," kata Rosminah.

Akbar yang kala itu terbaring pun sempat meneteskan air mata saat dipelukan ibunya. Meski matanya tertutup, air mata Akbar mengalir membasahi pipi Ibunda.

Benarkah jatuh dari tangga?

Saat itu, menurut Rosminah, anaknya luka lantaran mendapat kekerasan. Sebab luka pada kepalanya itu disebut dokter terkena benda tumpul.

Bahkan, sekujur wajah Akbar keadaaannya lebam seperti layaknya orang dikeroyok.

"Memang seperti terkena benda tumpul pada bagian kepala dan wajahnya itu seperti dipukuli karena mata kirinya lebam," ucapnya.

Ia pun tak percaya jika anaknya disebut jatuh dari tangga. Jika benar jatuh, kondisi wajah Akbar harusnya tak lebam seperti itu.

Bahkan, seharusnya tubuh Akbar penuh luka dan patah.

"Ini badannya bersih hanya ada goresan dikit doang. Ini kalau jatuh pun tidak mungkin wajahnya lebam seperti orang yang dipukuli," katanya.

Adapun, informasi bahwa Akbar terjatuh dari tangga disampaikan oleh pihak Mabes Polri. Mabes Polri mengklaim, Akbar Alamsyah bukan korban kekerasan polisi.

"Sementara, dugaannya bahwa yang bersangkutan luka bukan akibat kekerasan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Asep Adi Saputra.

Kesimpulan sementara tersebut didasarkan pada pemeriksaan saksi-saksi di tempat pemuda malang itu ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri, tepatnya di depan pagar gedung wakil rakyat, Senayan.

Menanti Akbar sembuh...

Berhari-hari ibunda dan keluarga tidur menemani Akbar di rumah sakit. Tak henti-hentinya ia mendoakan Akbar.

Setiap hari alunan doa ibunda disampaikan ke Tuhan Yang Maha Esa untuk kesembuhan Akbar.

Tak jarang ibunda berpesan di telinga Akbar untuk bangun. Ia kala itu berharap anak terakhirnya bisa sadar dan berkumpul kembali dengannya.

"Bangun mama di sini kangen sama kamu. Ayuk mama masakin, katanya kamu mau kerja lagi," itulah yang terus diucapkan Rosminah ketika di samping Akbar.

Namun, takdir berkata lain. Akbar telah tiada dan berpulang ke rumah abadi kemarin sore.

Akbar menambah daftar mahasiswa dan pelajar yang meninggal usai aksi demo ricuh di sejumlah daerah di Indonesia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/11/09004541/kilas-balik-kisah-akbar-alamsyah-hilang-usai-demo-di-dpr-ditemukan-koma

Terkini Lainnya

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke