Salin Artikel

Kilas Balik Bus Transjakarta Zhong Tong yang Bermasalah Era Ahok

Pengadaan dan pengoperasian bus Transjakarta merek Zhong Tong pernah bermasalah era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Berikut rangkuman Kompas.com soal bus merek Zhong Tong bermasalah tersebut hingga kini dioperasikan kembali tersebut.

2014: Gantikan bus merek Yutong

Sebanyak 30 bus gandeng merek Zhong Tong dibeli pada 2013 dan mulai beroperasi pada 2014. Bus-bus itu menggantikan 29 bus gandeng merek Yutong asal Negeri Tirai Bambu juga yang ditarik paksa setelah terbakarnya bus tersebut pada 28 Agustus 2014.

2015: Terbakar dan mogok

Satu unit bus Transjakarta merek Zhong Tong terbakar di dekat Halte Pancoran Barat, Jakarta Selatan, pada 8 Maret 2015.

Bus transjakarta TJ-0182 itu sebelumnya pernah terendam banjir selama lebih dari 30 jam di Sunter, Jakarta Utara, pada 9 Februari 2015.

Namun, bus sudah dibongkar dan diperbaiki oleh agen pemegang merek (APM) Zhong Tong pada 10 Februari 2015.

Bus dijalankan kembali pada 6 Maret 2015 sebelumnya akhirnya terbakar pada 8 Maret 2015. PT Transjakarta akhirnya memutuskan untuk menghentikan sementara bus merek Zhong Tong.

Masalah lainnya yakni bus mogok. Catatan Kompas.com, bus transjakarta merek Zhong Tong mogok di dekat Halte Terminal Blok M, Jakarta Selatan, pada 17 Maret 2015. Bus itu berisi sekitar 60 penumpang. Mereka akhirnya dipindahkan ke bus lain.

2015: Kasus korupsi pengadaan bus

Pengadaan bus transjakarta asal China, termasuk Zhong Tong, berkaitan dengan kasus korupsi pengadaan bus transjakarta asal Tiongkok yang melibatkan Kepala Dinas Perhubungan DKI saat itu, Udar Pristono.

Udar divonis 13 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider satu tahun kurungan dalam kasus korupsi pengadaan bus transjakarta pada 2012-2013 oleh Mahkamah Agung.

Ahok menuding Dinas Perhubungan yang dikomandoi Udar selalu memenangkan lelang produsen bus asal China untuk menyediakan transjakarta. 

"Saya sudah bilang waktu DKI ngadain bus tahun 2013, saya minta beli bus yang kelas dunia, tetapi mereka mainkan. Makanya produsen yang selalu menang itu Tiongkok," kata Ahok pada 21 Mei 2015.

Saat itu, Ahok berujar, produsen bus yang kualitasnya baik seperti Hino, Scania, Daewoo, Mercedes Benz, enggan memproduksi bus di Jakarta. Sebab, Dishub DKI kerap membuat mereka kalah lelang.

2015-2016: Ahok kapok beli bus asal China

Permasalahan bus-bus transjakarta buatan China membuat Ahok kapok membeli lagi bus baru asal Negeri Panda itu.

Bus transjakarta yang bermasalah bukan hanya merek Zhong Tong. Bus transjakarta merek Ankai dan Winchai buatan China juga berkarat.

PT Transjakarta, kata Ahok, hanya akan membeli bus dengan kualitasnya terbaik.

"Kami enggak main lagi bus yang merek 'Ahok' di Jakarta. Kami mainnya (bus merek) Mercedes-Benz, Scania, MAN, atau merek Jepang, Hino," kata Ahok, 20 Mei 2016.

Ahok pun mengganti bus transjakarta dengan merek asal Eropa. Merek bus yang digunakan adalah merek dunia yang memiliki agen tunggal di Jakarta, seperti Scania, Hino, dan Volvo.

"Tahun 1960-an bus kita semua Mercedes, masa sekarang pakai merek 'Ahok'. Itu namanya kemunduran," ujar Ahok pada 19 Oktober 2016.

2016: bus Zhong Tong didatangkan dari China

Sejumlah bus merek Zhong Tong didatangkan dari China lewat jalur laut. Bus-bus milik operator Perum PPD tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada awal Desember 2016.

Direktur Utama Perum PPD Pande Putu Yasa menuturkan, bus-bus merek Zhong Tong itu merupakan hasil pengadaan dari lelang tahun 2013.

"Jadi itu bus tender lama, tetapi semua armadanya dipastikan baru. Total bus merek Zhong Tong yang kami beli ada 59 unit, dengan 28 unit yang sudah masuk di Jakarta, lima unit sudah dibawa ke pul, sisanya masih di pelabuhan," kata Pande pada 5 Desember 2016.

Pande menjelaskan, realisasi pengadaan bus-bus tersebut mundur jauh dari jadwal yang seharusnya. Sebab, ada masalah keuangan di internal Perum PPD.

Pande meyakini armada yang datang pada 2016 memiliki kualitas yang jauh lebih baik dari bus pabrikan China sebelumnya.

"Mesin yang digunakan merek Doosan asal Korea dan persnelingnya buatan Jerman. Karoserinya saja yang dirakit di China. Jadi, soal kualitas, bisa diadulah," tutur Pande.

2019: Bus Zhong Tong kembali beroperasi

Kini, bus-bus merek Zhong Tong yang didatangkan pada akhir 2016 itu mulai dioperasikan.

Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta Nadia Diposanjoyo mengatakan, bus merek Zhong Tong dioperasikan untuk melaksanakan kontrak dengan Perum PPD.

"Pengoperasian bus ini adalah bentuk dari pelaksanaan kontrak tahun 2013," ujar Nadia, kemarin.

Nadia menyampaikan, saat itu PPD tidak bisa menyerahkan bus kepada PT Transjakarta pada waktu yang ditentukan. Kedua pihak pun berselisih dan membawa masalah itu ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

"Pada Juli 2018, BANI mengeluarkan putusan agar Transjakarta mengoperasikan 59 unit bus gandeng merek Zhong Tong berdasarkan kontrak tahun 2013 dan PPD tetap membayarkan penalti dari wanprestasinya," kata dia.

Nadia menuturkan, bus merek Zhong Tong yang kembali dioperasikan harus memenuhi standar pelayanan mininum (SPM) yang ditetapkan PT Transjakarta.

PT Transjakarta berkaca pada kasus beberapa tahun lalu saat bus buatan China itu beberapa kali bermasalah, baik mogok maupun terbakar.

PT Transjakarta tak mau kejadian beberapa tahun lalu terulang kembali. Karena itu, PT Transjakarta juga memperketat sertifikasi seluruh pegawai, baik sopir, petugas layanan bus (PLB), dan lainnya.

Yang jelas untuk yang sekarang harus sudah siap guna operasi, artinya semua standar minimum harus dipenuhi sebelum bus berangkat pelayanan," ucap Nadia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/15/19071041/kilas-balik-bus-transjakarta-zhong-tong-yang-bermasalah-era-ahok

Terkini Lainnya

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke